Menuju konten utama

IHSG Ditutup Menguat Ditopang Surplus Neraca Dagang September

IHSG ditutup menguat di level 6.831 (+0,24 persen) pada perdagangan Senin (17/10/2022). Penguatan ini usai pengumuman surplus neraca dagang September 2022.

IHSG Ditutup Menguat Ditopang Surplus Neraca Dagang September
Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan harga saham di gedung BEI, Jakarta, Selasa (11/10/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (17/10/2022). IHSG berada di level 6.831 (+0,24 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 6.836 dan level terendah indeks tercatat di 6.747.

Mengutip RTI Business, secara keseluruhan tercatat 153 saham menguat, 411 saham melemah, dan 120 saham bergerak ditempat. Sementara itu, kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.029 triliun dengan nilai transaksi tembus Rp14,26 triliun.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, pola gerak IHSG terlihat masih cukup besar. Hal ini disertai oleh masih tercatatnya gelombang capital outflow yang terjadi selama sepekan lalu serta terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah.

"Rilis data perekonomian neraca perdagangan pada hari turut mewarnai pergerakan IHSG," kata dia dalam risetnya.

Dia mengatakan, potensi naik dalam jangka menengah panjang masih terlihat sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Terutama untuk saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas tinggi.

Berdasarkan pantauan, kenaikan IHSG ditopang penguatan lima sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor kesehatan 0,95 persen. Kemudian diikuti sektor barang baku naik 0,80 persen.

Selain itu penguatan juga diikuti sektor energi tumbuh 0,10 persen, sektor teknologi naik 0,06 persen, dan sektor barang konsumer primer naik tipis 0,03 persen.

Sementara itu penurunan terjadi pada sektor keuangan turun 1,06 persen. Diikuti sektor barang konsumer non primer turun 0,85 persen dan sektor infrastruktur melorot 0,46 persen.

Top gainers hari ini adalah:

- PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) naik Rp17 atau 15,45 persen ke Rp127

- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS) naik Rp21 atau 13,55 persen ke Rp176

- PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) naik Rp13 atau 11,71 persen ke Rp124

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus sebesar 4,99 miliar dolar AS pada September 2022. Ini menjadi tren positif selama 29 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.

"Neraca perdagangan sampai September 2022 ini membukukan surplus selama 29 bulan berturut," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Dia menuturkan surplus pada Agustus terjadi lantaran nilai ekspornya masih lebih tinggi dari pada impor. Di mana ekspor pada bulan lalu tercatat sebesar 24,80 miliar dolar AS. Sementara impornya hanya 19,81 miliar dolar AS.

Jika dirinci, neraca perdagangan untuk non migas mengalami surplus sebesar 7,09 miliar dolar AS. Surplus ini ditopang oleh bahan bakar mineral dengan HS 27, besi dan baja HS 72, dan lemak dan minyak hewan atau nabati HS 15.

Sedangkan neraca perdagangan komoditas migas Indonesia mengalami defisit sebesar 2,10 miliar dolar AS. Komoditas utama penyumbang defisit yaitu minyak mentah, hasil minyak.

Berdasarkan negaranya, surplus neraca perdagangan Indonesia pada September terbesar disumbang oleh Amerika Serikat dengan nilai 1,25 miliar dolar AS. Surplus itu berasal dari nilai ekspor mencapai 2,11 miliar dolar AS dan impornya hanya 856 juta dolar AS.

"Penyumbang surplus di Amerika Serikat didorong oleh mesin dan perlengkapan elektrik serta sebagiannya HS 85, alas kaki HS 64, dan lemak dan minyak hewan/nabati HS 15," jelasnya.

Baca juga artikel terkait IHSG DITUTUP MENGUAT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang