tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tertekan pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (9/2/2023). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 6.878 sampai dengan 7.002.
"Hari ini IHSG berpotensi tertekan," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
Dia mengatakan pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam level konsolidasi wajar dengan potensi koreksi wajar dalam jangka pendek. Sedangkan rilis data kinerja emiten secara full Year 2022, masih dapat menjadi penopang pergerakan IHSG.
Namun, kata William hal ini belum terlihat disokong oleh capital inflow deras ke dalam pasar modal Indonesia. Sehingga peluang adanya tekanan jangka pendek juga masih terlihat.
"Sedangkan momentum koreksi dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan pembelian mengingat saat ini masih di awal tahun," katanya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- UNVR
- BBCA
- BBRI
- ICBP
- HMSP
- ASRI
- PWON
- TBIG
- BSDE
- SMRA
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani juga rekomendasikan saham milik BRMS. Menurutnya BRMS masih menarik dicermati dengan target buy 180, target price 186, dan stop loss <175.
"BRMS mencoba rebound dari fase bearish jangka pendek dengan membentuk pola bullish engulfing dan berhasil tutup di area MA-20," katanya
Pabrik tambang emas kedua milik BRMS di Palu yang mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2022 akan memproduksi dengan kapasitas penuh 4,000 ton bijih emas per hari. Secara year to date (YtD) investor asing catatkan net buy pada saham BRMS sebesar Rp47,96 miliar. Adapun harga emas yang kembali rebound di level 1873 dolar AS per oz juga jadi katalis positif untuk BRMS.
Selain BRMS, dia juga rekomendasikan saham milik MEDC. MEDC mencoba rebound dari fase bearish jangka pendek dengan membentuk pola morning star dan bergerak diatas MA-20. Momentum reversal juga didorong oleh stochastic oscillator golden cross di area oversold.
MEDC masih layak dikoleksi dengan target buy 1.275, target price 1.315, dan stop loss <1.220
Seiring permintaan migas yang tinggi MEDC anggarkan belanja modal (capex) sebesar 150 juta dolar AS untuk pengembangan South Natuna Sea Block B Production Sharing Contract (PSC). Adapun total capex yang dianggarkan secara keseluruhan di tahun 2022 untuk segmen migas sebesar 250 juta dolar AS. Kenaikan harga minyak WTI ke level 77,48 dolar AS turut jadi katalis positif.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat