tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.873 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Selasa (7/2/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.899 dan terendah ada di level 6.866
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp118,8 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.525 triliun. Selain itu, setidaknya ada 110 saham yang bergerak menguat dan 62 saham melemah. Sementara sisanya 173 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani memperkirakan, indeks akan bergerak mixed dalam range level 6.824– 6.954. Setelah pada perdagangan kemarin IHSG melemah sebesar -0,55 persen atau -37,9 poin di level 6.873.
Pergerakan indeks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen pada tahun 2022. Sementara untuk periode kuartal IV 2022 tumbuh 5,01% YoY atau 0,36 persen QoQ.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat senilai Rp5.114,9 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat senilai Rp 2.988,6 triliun.
Sementara itu, Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 ini dapat mencapai kisaran 4,5 persen - 5,3 persen seiring dengan mobilitas masyarakat dan kinerja pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang meningkat.
Dari mancanegara, Average Hourly Earnings Amerika Serikat tercatat 4,4 persen YoY pada periode Januari 2023, lebih tinggi dibanding konsensus sebelumnya yang diperkirakan 4,3 persen YoY. Kenaikan upah yang terlalu tinggi dapat mendorong inflasi, oleh karena itu pelaku pasar merespon negatif berita tersebut.
Sementara itu, Negara G7, Eropa, dan Australia sepakat mengenai harga batas baru untuk ekspor produk minyak Rusia. Yaitu 100 dolar AS per barel untuk produk yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah, terutama solar. Kemudian 45 dolar AS per barel untuk produk yang diperdagangkan dengan harga diskon seperti bahan bakar minyak dan NAFTA.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin