tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkonsolidasi wajar pada sesi perdagangan Rabu (31/1/2024). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 7.123 sampai dengan 7.272.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, menyebut pola gerak IHSG saat ini masih menunjukkan berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan terbatas.
Lebih lanjut, jelang rilis data perekonomian, tingkat inflasi disinyalir masih akan menunjukkan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia.
Sementara itu, mulai ada pembalikan arah pada nilai tukar rupiah serta masih tercatatnya capital inflow secara year to date (ytd) turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG.
"Selain itu, capital inflow yang masih tercatat secara year to date (ytd) masih menunjukkan minat investor asing terhadap pasar modal Indonesia juga menjadi penopang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam riset hariannya.
Berikut beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas untuk saham-saham berpotensi cuan pada perdagangan hari ini:
- ASII
- BBNI
- UNVR
- BSDE
- BMRI
- JSMR
- TBIG
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia pada Selasa (30/1/2024) ditutup menguat seiring pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.
IHSG ditutup menguat 35,05 poin atau 0,49 persen ke posisi 7.192,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,78 poin atau 1,02 persen ke posisi 971,70.
"Bursa regional Asia cenderung mixed seiring dengan sikap pasar yang berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada Rabu waktu setempat,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, dikutip dari Antara.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi