tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (5/1/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.789 sampai dengaan 6.956.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, pergerakan IHSG masih memperlihatkan peluang tekanan ditengah fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar Rupiah.
Namun peluang kenaikan dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka cukup lebar. Ini terlihat dari kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat.
"Sehingga peluang koreksi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain yang cukup besar," katanya dalam risetnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- SMGR
- UNVR
- BMRI
- ASII
- INDF
- TLKM
- BBNI
- ASRI
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani juga rekomendasikan saham milik ADMR. Menurutnya ADMR masih menarik dicermati dengan target buy 1.720, target price 1.770, dan stop loss<1.645.
"ADMR bergerak sideways dalam jangka pendek maupun menengah. Membentuk pola bullish engulfing dan indikator stochastic bergerak naik dari area netral," jelasnya.
Diresmikannya Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, salah satunya berisi tarif royalti 0 persen untuk pemanfaatan batu bara dalam hilirisasi batu bara, jadi katalis positif bagi ADMR. Pasalnya ADMR bergerak telah bergerak pada bisnis batu bara kokas yang memiliki nilai tambah.
Selain, ADMR, dia juga rekomendasikan saham milik MIKA. Menurutnya MIKA masih menarik dicermati dengan buy 3.060, target price 3.160, dan stop loss<2.940.
"MIKA membentuk pola bullish harami dengan volume menguat, indikasi adanya penguatan. Indikator MACD bar melemah terbatas dan MACD line berada di atas centerline," jelasnya.
Kinerja MIKA mengalami akselerasi jika dibandingkan dengan tahun 2019, walaupun tidak setinggi pada tahun 2020 dan 2021. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat pasca pandemi dan sejalan dengan pertumbuhan PDB per kapita secara nasional.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang