Menuju konten utama

8 Ide Sensory Play dan Manfaatnya untuk Pertumbuhan si Kecil

Berikut ini beberapa ide sensory play untuk anak-anak serta manfaatnya bagi perkembangan saraf dan otak.

8 Ide Sensory Play dan Manfaatnya untuk Pertumbuhan si Kecil
Ilustrasi anak bermain pasir kinetik. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sensory play merupakan permainan yang dibutuhkan oleh bayi dan bagus untuk tumbuh kembangnya. Lalu, apa itu sensory play dan seperti apa contohnya?

Bagi bayi, bermain bukan hanya aktivitas yang menghibur dan menyenangkan. Lewat kegiatan inilah mereka dapat belajar banyak hal sekaligus mengasah beberapa keterampilan.

Lewat sebuah permainan, bayi bisa melatih kreativitasnya, kemampuan memecahkan masalah, belajar berkolaborasi, dan masih banyak lagi.

Salah satu permainan yang sangat bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang si kecil adalah sensory play. Secara sederhana, sensory play adalah segala jenis permainan yang melibatkan sekaligus menstimulasi pancaindra bayi, mulai dari sentuhan, penglihatan, pendengaran, penciuman, hingga perasa.

Sensory play biasanya dilakukan dengan cara yang mudah dan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah. Meski tampak sederhana, efek sensory play sangat bagus untuk perkembangan si kecil ke depannya.

Manfaat Sensory Play untuk Bayi

Sensory play penting untuk bayi karena bayi akan belajar mengenal dan mengeksplorasi dunia dengan pancaindra yang ia miliki. Sensory play juga berperan dalam perkembangan saraf dan otak sehingga bayi dapat mempelajari sesuatu di sekelilingnya dengan lebih mudah.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, berikut beberapa manfaat sensory play untuk bayi:

1. Melatih kemampuan berkomunikasi dan berbahasa

Sensory play bisa membantu bayi untuk belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan sekitarnya. Si kecil akan belajar mengimunisasikan emosi dan keinginannya dengan banyak cara, lalu lambat laun mendeskripsikannya lewat kata-kata.

2. Melatih motorik halus

Motorik halus berperan penting dalam aktivitas seperti menulis, mengikat tali sepatu, atau menarik resleting. Dengan mengenalkan sensory play sejak usia dini, maka motorik halus bayi akan terlatih dan membantunya melakukan berbagai aktivitas di masa depan.

3. Melatih motorik kasar

Motorik kasar berkaitan dengan aktivitas yang berkaitan dengan sebagian besar otot di lengan, kaki, maupun perut. Jika motorik kasar bayi terlatih dengan baik, tentunya akan sangat menguntungkan bayi dalam belajar duduk, merangkak, berjalan, berlari, dan lain sebagainya.

4. Membantu perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif berkaitan dengan proses berpikir, misalnya berpikir bagaimana sesuatu bisa terjadi, apa yang menyebabkannya, atau bagaimana hasilnya. Dengan sensory play, si kecil akan belajar sesuatu yang baru sekaligus memecahkan suatu masalah.

5. Efek tenang

Pada dasarnya, sistem sensorik tubuh berperan penting dalam membantu seseorang menenangkan diri. Sensory play dapat meregulasi emosi dan dan bisa digunakan untuk membantu anak yang hiperaktif atau susah fokus agar lebih tenang dan mudah berkonsentrasi.

6. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi

Sensory play yang dilakukan bersama saudara atau anak-anak lainnya bisa membantu si kecil mengembangkan kemampuannya dalam bersosialisasi. Mereka bisa belajar berkomunikasi, memecahkan masalah, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Ide Sensory Play untuk Bayi

Sensory play untuk bayi meliputi aktivitas atau permainan yang sederhana, tapi bisa menstimulasi pancaindranya. Sensory play bisa dilakukan sejak bayi baru lahir. Contoh sensory play untuk bayi (0-12 tahun) antara lain:

  • Memainkan rattle (mainan gemerincing) dan biarkan bayi memegang atau menggoyangkan rattle
  • Menggelitik bayi dengan lembut
  • Memainkan musik atau menyanyikan lagu
  • Bermain dengan cermin sehingga bayi bisa melihat dirinya sendiri
  • Biarkan bayi menyentuh kain dengan berbagai tekstur
  • Bermain cilukba
  • Ajak bayi merangkak di sekeliling rumah
Sementara untuk anak dengan usia 1 tahun ke atas, contoh sensory play yang bisa dimainkan antara lain:

1. Mengumpulkan barang (sensory bin)

Permainan ini cukup sederhana. Berikan anak wadah atau keranjang, lalu ajak mereka mengumpulkan barang dan memasukkannya ke dalam keranjang. Misalnya mengumpulkan daun, batu, ranting pohon, dan semacamnya.

Anda juga bisa mengubur beberapa mainan di halaman, lalu ajak anak menemukan dan menggali mainan tersebut dengan sendok atau sekop mainan, kemudian dikumpulkan di dalam keranjang.

2. Bermain dengan makanan

Bermain dengan berbagai jenis makanan bisa membantu si kecil mengenal tekstur, bau, sekaligus rasa. Anda bisa menyediakan makanan seperti mi, pasta, sayuran, atau buah-buahan.

Biarkan anak mengeksplorasi semua makanan tersebut dengan pancaindra yang dimiliki. Dalam sensory play, semakin kotor dan berantakan justru semakin baik untuk bayi dan anak-anak.

Saat sedang memasak, jangan ragu mengajak si kecil untuk ikut bermain di dapur. Sediakan saja beberapa potong sayur, buah, tempe, tahu, atau makanan lainnya dan biarkan mereka bermain selagi Anda memasak.

3. Bermain adonan

Contoh sensory play lainnya adalah dengan bermain adonan. Permainan ini bagus untuk melatih otot jari dan meningkatkan motorik halus bayi.

Anda bisa memanfaatkan malam atau plastisin, tapi juga bisa menggunakan adonan tepung yang lebih aman untuk anak-anak. Biarkan mereka meremas-remas adonan, memotong dengan pisau mainan, menggumpal adonan, atau memukul-mukulnya hingga jadi gepeng.

Agar lebih menarik, Anda bisa menyediakan cetakan dengan beragam bentuk, lalu ajak anak mencetak adonan seperti sedang membuat kue.

4. Bermain tabung suara

Permainan ini bisa membantu stimulasi indra pendengaran anak sehingga mereka bisa mengenal suara-suara di sekitarnya. Caranya, siapkan beberapa tabung (bisa dari pipa atau toples) dan beberapa benda seperti beras, kacang hijau, gula, dan sebagainya.

Isi setiap tabung dengan benda yang berbeda (tidak perlu penuh), kemudian tutup rapat. Saat digoyangkan, akan terdengar suara yang berbeda-beda tergantung benda di dalamnya. Anak pun bisa memahami perbedaan suara dari benda-benda kecil hingga benda yang berukuran lebih besar.

5. Berjalan di satu garis

Ide sensory play yang bisa dicoba untuk anak adalah dengan berjalan di satu garis. Permainan ini dapat melatih motorik kasar dan keseimbangannya.

Cukup siapkan selotip (usahakan berbeda warna dengan lantai rumah), lalu tempelkan memanjang lurus di lantai. Ajak anak berjalan di garis lurus tersebut dari satu ujung ke ujung lainnya.

6. Bermain pasir

Bermain pasir juga bagus untuk melatih sensorik bayi dan anak-anak. Anda dapat mengajak mereka ke pantai atau menyediakan pasir di halaman rumah.

Sediakan sendok atau sekop mainan serta cetakan berbagai bentuk, misalnya gelas plastik, mangkuk, atau cetakan pasir yang banyak dijual di pasaran. Biarkan anak bermain pasir untuk mengenal tekstur dan beragam bentuk dari cetakan.

7. Berkebun

Bagi Anda yang hobi berkebun, cobalah ajak si kecil untuk ikut menanam bunga atau tanaman lainnya di halaman rumah. Berikan sekop mainan dan ajak mereka menggali tanah dan menaruh bibit atau biji di dalamnya.

Setelah itu, minta anak menimbunnya lagi dengan tanah, lalu menyiramnya dengan air. Aktivitas ini akan melatih motorik kasar dan halus anak sekaligus menstimulasi berbagai indra sensorisnya.

8. Bermain dengan busa sabun

Sabun juga bisa menjadi ide sensory play yang bisa dilakukan setiap hari ketika anak sedang mandi. Cukup siapkan wadah dan beri cairan sabun di dalamnya.

Ajak anak mengocok cairan sabun dengan tangan, sendok, atau whisk hingga muncul busa yang banyak. Anda juga bisa memberikan spons dan minta anak meremas-remas spons hingga lebih banyak busa yang terbentuk.

Sebagai variasi, taruh beberapa mainan kecil (misalnya tutup botol) ke dalam wadah yang dipenuhi busa, lalu minta si kecil untuk mencari dan mengumpulkan mainan tersebut.

Baca juga artikel terkait PERMAINAN ANAK atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno