tirto.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau kepada orangtua untuk menjaga kebersihan anak saat arus balik mudik demi cegah Hepatitis Akut.
Saat di jalan, anak diimbau agar menggunakan masker dan mencuci tangan dengan air bersih menggunakan sabun sebelum mengonsumsi makanan maupun minuman.
"Karena ini [Hepatitis Akut] memang dugaan utama lewat saluran cerna, tentunya ya yang terbaik tadi mencegah lewat oral atau mulut," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) saat konferensi pers secara daring, Sabtu (7/5/2022).
Dia mengimbau kepada orang tua tidak makan dan minum di sembarang tempat makan untuk anaknya. Apalagi jika tempat makan tersebut diragukan kebersihannya.
Lalu, orangtua juga disarankan agar para anak tidak jajan sembarangan saat melakukan perjalanan pulang.
"Mungkin kita [Orangtua] siapkan makanan untuk anak sebelum berangkat, dihindari makan di luar jajan, terutama di tempat yg kita diragukan kebersihannya," ucapnya.
Selain itu, peralatan makan dan minum anak sebaiknya dipisahkan dengan milik orang tua, terutama untuk bayi.
"Karena bisa jadi media penularan. Kalau bisa air minum dimasak dulu buat anak," tuturnya.
Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya itu telah secara resmi dipublikasikan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh WHO. Jumlah laporan kasus Hepatitis Akut terus bertambah hingga total 170 kasus dilaporkan lebih dari 12 negara.
Kasus Hepatitis Akut yang masih belum diketahui penyebabnya itu memiliki gejala: perubahan warna urin (gelap) dan atau feses (pucat), kuning, gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntah atau nyeri perut, lesu, dan atau hilang nafsu makan, diare, serta kejang.
Hepatitis akut ditandai dengan serum aspartate transaminase (AST) atau serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) atau alanine transaminase (ALT) atau serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) lebih dari 500 unit per liter (U/L).
Sementara dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-CoV-2 dan atau adenovirus. Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen atau biologis maupun kimiawi perlu dilakukan lebih lanjut.
“Seluruh dokter anak dan residen dokter anak juga turut mengawasi apabila gejala di atas muncul pada pasiennya,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IDAI, Piprim Basarah Yanuarso dalam siaran pers pada 3 Mei 2022.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri