Menuju konten utama

Ibu Hamil Tak Perlu Khawatir Melahirkan Saat Pandemi, Kata Dokter

Dokter mengimbau para ibu hamil agar tak takut melahirkan saat pandemi, serta mematuhi protokol kesehatan. 

Ibu Hamil Tak Perlu Khawatir Melahirkan Saat Pandemi, Kata Dokter
Wanita hamil berdiri di dekat jendela besar dengan masker medis wajah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Para ibu-ibu yang sedang hamil diharapkan tidak terlalu khawatir melahirkan saat pandemi COVID-19. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dr Aripin Syarifudin SpOG.

"Tidak perlu khawatir namun tetap patut waspada agar menjelang proses persalinan tidak ada paparan virus mengenai ibu hamil," ujar Aripin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Ahli kandungan dari Siloam Hospitals Silampari menambahkan ada empat hal utama yang patut diperhatikan saat melahirkan di rumah sakit, yaitu konsisten dalam pemeriksaan umum, memberlakukan zonasi, penggunaan Alat Pelindung Diri yang tepat dan pascapersalinan.

"Persalinan nonCOVID-19 itu wajib dilakukan di fasilitas kesehatan sesuai aturan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi. Ibu hamil tidak perlu khawatir saat persalinan karena petugas medis memberlakukan secara konsisten zonasi nonCOVID-19 dan COVID-19, serta penggunaan APD dalam proses kelahiran," tambah dia.

Pihaknya senantiasa memberikan rasa aman untuk masyarakat yang akan melakukan persalinan walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19.

"Kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan saat melahirkan. Intinya, proses persalinan akan kami kawal sejak tahap pertama yaitu pemeriksaan sistem peringatan dini dan melalui tes rapid kemudian penempatan ruangan khusus pada proses persalinan. Tujuannya adalah memutus transmisi virus," imbuh Aripin.

Dia juga menambahkan usai persalinan, bayi tetap diberikan Air Susu Ibu (ASI) namun dengan menggunakan masker dan pelindung muka. Kemudian, selama perawatan, bayi diisolasi untuk sementara waktu hingga sang bayi diberikan tes swab dari lendir tenggorokannya.

"Kami tetap memonitor kesehatan ibu dan bayi hingga pascapersalinan. Satu hal yang bisa dilihat adalah dari internal medis persalinan, yaitu tim medis persalinan berjumlah efisien agar transisi virus ditekan seminimal mungkin. Jadi sekali lagi ibu hamil tidak perlu khawatir saat memasuki proses persalinan," imbuh dia.

Ibu Hamil Harus Patuh Protokol Kesehatan

Ibu hamil diimbau untuk tetap melakukan kontrol rutin ke rumah sakit. Patuhi protokol kesehatan menjadi kunci untuk mencegah penularan COVID-19.

Hal itu disampaikan Spesialias Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta dr. Kathleen Juanita Gunawan, Sp.OG dalam talkshow "Perlindungan Ibu, Anak, dan Balita dari COVID-19" pada 15 Oktober 2020.

Ibu hamil dengan risiko kehamilan rendah untuk cek kehamilan minimal enam kali, yakni di bawah tiga bulan, trimester kedua sekitar tujuh bulan, dan di atas tujuh bulan sampai melahirkan.

Sedangkan untuk ibu hamil berisiko tinggi - seperti memiliki penyakit diabetes, hipertensi, asma - perlu lebih sering melakulan pengecekan untuk memastikan kondisi kesehatan kandungannya.

Termasuk juga ibu yang punya riwayat kehamilan sebelumnya berisiko misalnya bayi meninggal dalam kandungan, lahir prematur, atau gangguan pertumbuhan perlu kontrol lebih sering.

"Jangan sampai kondisi COVID-19 ini ibu takut untuk melakukan pengecekan kehamilan terutama tiga bulan akhir menjelang persalinan yang berdampak pada kesehatan janin dalam kandungannya," ujar dr Kathleen.

-------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH