tirto.id - Penularan virus Corona (SARS-CoV-2) salah satunya bisa terjadi melalui transmisi udara atau airborne. Hal ini telah disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu yang lalu.
Penularan melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran agen infeksius yang disebabkan oleh penyebaran droplet nuklei (aerosol) yang tetap menular saat melayang di udara dalam jarak dan waktu yang jauh.
Penularan COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung, tidak langsung, atau dekat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi yang terinfeksi seperti air liur dan sekresi pernapasan atau tetesan pernapasan mereka, yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi.
Transmisi droplet pernafasan dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat (dalam jarak 1 meter) dengan orang yang terinfeksi yang memiliki gejala pernapasan (misalnya batuk atau bersin) atau yang sedang berbicara atau bernyanyi.
Dalam keadaan ini, tetesan pernapasan yang menyertakan virus dapat mencapai mulut, hidung, atau mata orang yang rentan dan dapat menyebabkan infeksi.
Transmisi kontak tidak langsung yang melibatkan kontak dari inang yang rentan dengan objek atau permukaan yang terkontaminasi (transmisi fomite) juga dimungkinkan.
Beberapa contoh penyakit yang ditularkan melalui transmisi udara atau airborne di antaranya:
- Flu biasa
- Influensa
- Campak
- Cacar air
- Penyakit gondok
- TBC
- Batuk rejan (pertusis)
Cara Cegah COVID-19 dari Transmisi Udara atau Airborne
Meskipun tidak mungkin sepenuhnya menghindari patogen yang terbawa udara, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 melalui udara dikutip dari Travel Daily Media:
1. Hindari pertemuan besar, karena penyakit yang ditularkan melalui udara dapat menyebar dengan mudah.
2. Kenakan masker atau semacam pelindung di depan wajah, yang mengurangi risiko bersentuhan dengan mikroba di udara dan mencegah mikroba yang ada di dalam tubuh menyebar dengan cepat ke atmosfer.
3. Selalu praktekkan jarak sosial, menjaga jarak fisik dengan orang lain akan sangat membantu membatasi penyebaran COVID-19. WHO menyarankan menjaga jarak minimal 1 hingga 3 meter dari satu sama lain dan menghindari menghabiskan waktu di tempat-tempat ramai atau dalam kelompok.
4. Pastikan ruangan berventilasi baik, untuk membantu membersihkan udara dengan cepat.
5. Batuk / bersin ke saputangan atau ke siku, untuk mengurangi penularan melalui udara.
6. Hindari menyentuh wajah, hidung dan mata.
7. Cuci tangan secara teratur hingga bersih, setidaknya selama 20 detik atau disinfeksi dengan alkohol atau pembersih tangan jika akses ke sabun dan air tidak tersedia.
8. Hindari kontak dekat dengan mereka yang sedang sakit atau memiliki gejala penyakit yang aktif.
9. Biasakan hidup bersih, kuman dan virus suka mengintai item yang disentuh setiap harinya, karenanya dengan membiasakan diri untuk selalu menjaga kebersihan sangat efektif mencegah virus dan kuman hinggap di orang yang berperilaku hidup bersih.
10. Praktikkan kebiasaan sehat, seperti:
- Banyak tidur.
- Makan makanan yang seimbang.
- Minum banyak cairan.
- Kelola stres.
- Berolahraga secara teratur.
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH