tirto.id - Gelaran Pilkada 2024, yang akan diselenggarakan pada Rabu 27 November 2024, semakin dekat. Beragam narasi dan klaim yang mencatut nama calon kepala daerah yang akan berlaga di Pilkada semakin ramai beredar di media sosial.
Baru-baru ini, misalnya, beredar narasi yang mengeklaim seniman Betawi, yaitu Mandra Yusuf Sulaiman, atau yang akrab disapa Mandra, sebut Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno , sebagai pembohong karena menggunakan budaya Betawi hanya untuk kepentingan politik semata.
Narasi tersebut diunggah oleh akun TikTok bernama "pemuda.kultur" pada Jumat (1/11/2024) lewat unggahan video berdurasi 58 detik. Terdapat keterangan teks dalam video tersebut yang bertuliskan: “Bang Mandra Sebut Rano Karno “Pembohong” Hanya Gunakan Kebudayaan Betawi Untuk Politik Semata!”
“Nggak, bohong. Itu kan ucapan pada saat orang lagi jualan, begitu duduk mah dengan asik sendirinya dia. Ya intinya itu semua lupa bohong” ujar Mandra dalam cuplikan video tersebut
“Bang Mandra tuh udah geram banget kebudayaan Betawi seringkali jadi bagian dari narasi politik di Indonesia, terutama tokoh dengan latar belakang betawi Rano Karno contohnya. Nah ucapan ‘bohong’ Mandra itu sebagai bentuk sindiran kepada Rano Karno yang menganggap, bahwa Rano Karno tidak sungguh-sungguh memperjuangkan budaya bBtawi dan hanya menjadikannya sebagai alat politik. Tuh kan, orang yang deket sama Rano Karno saja sudah tidak percaya, kalian masih yakin nih sama yang namanya Rano Karno?” lanjut ucap narator dalam video tersebut.
Sepanjang Jumat (1/11/2024) hingga Kamis (14/11/2024), atau selama 13 hari tersebar di TikTok, unggahan ini telah memperoleh 2 ribu tanda suka, 186 komentar dan telah dibagikan sebanyak 76 kali.
Kami juga menemukan narasi serupa diunggah oleh akun Facebook bernama “Faransyah Jaya” pada Senin (4/11/2024) dan “zayirawan” di Instagram pada Sabtu (2/11/2024).
Lantas, benarkah Mandra sebut Rano Karno pembohong dan menggunakan budaya Betawi hanya untuk kepentingan politik?
Penelusuran Fakta
Mula-mula, Tirto mencari konteks video utuh pernyataan Mandra yang dipotong dalam unggahan TikTok tersebut. Kami menemukan petunjuk adanya watermark (tanda yang berguna untuk menandai kepemilikan sebuah karya) bertuliskan Property of MetroTV dan Q&A di pojok kanan atas video.
Berdasarkan petunjuk tersebut, kami kemudian memasukan kata kunci “Mandra Q&A Metro TV” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan konteks video utuh pernyataan Mandra yang diunggah di akun Youtube Metro TV berjudul “[FULL] Q&A - Mandra Shombong Amat" yang tayang pada Selasa (1/10/2024).
Dalam video utuh, kami menemukan bahwa ucapan bohong Mandra tersebut tidak ditujukan kepada Rano Karno. Konteks asli ucapan tersebut terjadi saat Mandra ditanya oleh salah satu panelis acara tersebut bernama Maman Suherman soal politisi yang memperjuangkan kebudayan Betawi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Berikut konteks transkrip utuh percakapan dalam acara tersebut:
“Tapi, kan bisa memperjuangkan kebudayaan Betawi di DPR,” kata Maman Suherman.
“Nggak bohong, gua bohongnya keras banget ya? Ya itu kan ucapan pada saat apa namanya orang lagi jualan, begitu duduk mah dengan asik sendirinya ya dia dengan sibuk ya kira-kira dengan sibuk pada bangkunya. Intinya itu semua lupa modal jualan itu,” balas Mandra pada saat sesi tanya jawab.
Lebih lanjut, hingga akhir video tidak ada satupun pernyataan Mandra yang menyebut Rano Karno pembohong karena menggunakan budaya betawi hanya untuk kepentingan politik.
Tirto juga menelusuri kebenaran klaim itu lewat mesin pencarian Google dengan memasukan kata kunci “Mandra sebut Rano Karno Pembohong Karena Gunakan Budaya Betawi untuk Kepentingan Politik”. Hasilnya, tidak ada satupun keterangan ataupun sumber informasi kredibel yang membenarkan hal tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim bahwa Mandra sebut Rano Karno pembohong karena menggunakan budaya Betawi hanya untuk kepentingan politik.
Potongan video ucapan Mandra tersebut berasal dari tayangan YouTube Metro TV berjudul “[FULL] Q&A - Mandra Shombong Amat”, yang tak ada hubungannya dengan Rano Karno.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Mandra sebut Rano Karno pembohong karena menggunakan budaya Betawi hanya untuk kepentingan politik bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Mohammad Arsyil Azhiim berkontribusi terhadap penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty & Alfitra Akbar