tirto.id - Potensi terjadinya tragedi haji mendorong pemerintah Arab Saudi menggunakan gelang identitas elektronik bagi para jemaah haji.
Gelang ini berfungsi untuk mempermudah identifikasi jemaah oleh petugas, meningkatkan pelayanan, sekaligus meningkatkan keamanan para jemaah saat melaksanakan ibadah haji.
Gelang berwarna putih itu baru dikeluarkan tahun ini. Tujuan penggunaan gelan ini adalah untuk menghindari terulangnya insiden berdesak-desakan dalam prosesi lempar jumroh tahun lalu. Tragedi tersebut telah mencatat korban ratusan jamaah dari berbagai negara.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat di Mekkah, Sabtu, menjelaskan bahwa gelang tersebut memiliki sejumlah keistimewaan antara lain dapat mempercepat identifikasi jamaah haji, identitas jamaah dapat dibaca dan diakses pihak berwenang secara elektronik, serta meningkatkan kinerja pelayanan.
Gelang itu juga untuk "penerapan keterbukaan dan transparansi informasi," katanya.
Sementara itu laporan sejumlah media menyebutkan bahwa gelang itu akan berisi informasi pribadi dan kesehatan jamaah yang dapat mempercepat pelayanan terhadap jamaah.
Gelang yang antiair itu juga disebutkan terhubung dengan GPS sehingga mempermudah pelacakan jamaah tersesat.
Pengamatan Antara saat penyambutan jamaah yang datang dari Jeddah di Mekkah, gelang tersebut dibagikan oleh petugas maktab (pemondokan). Di gelang tersebut tercantum nama, nomor paspor dan maktab jamaah.
Jauh sebelum pemberlakuan gelang elektronik dari pemerintah Arab Saudi, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan gelang khusus bagi jamaah haji Indonesia. Gelang yang terbuat dari logam itu berisi nama, nomor paspor, embarkasi, asal negara serta simbol Merah Putih serta Garuda Pancasila.
Selain gelang identitas, jamaah haji Indonesia juga diberikan gelang rekam kesehatan jamaah resiko tinggi. Gelang warna merah dipakai oleh jamaah resiko tinggi yang memang punya penyakit serius dan segera ditangani. Gelang berwarna kuning dipakai oleh jamaah haji resiko tinggi yang mempunyai riwayat penyakit gampang jatuh dan gelang warna hijau digunakan untuk jamaah haji resiko tinggi yang mempunyai penyakit ringan.
Sementara itu data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) hingga Sabtu (27/8) pukul 08.00 waktu Arab Saudi menunjukkan bahwa 424 jamaah menjalani rawat inap di Madinah dan Mekkah. Sekitar 720 jamaah dirujuk di bandara, Mekkah dan Madinah dalam 19 hari terakhir.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra