Menuju konten utama

HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition Resmi Dibuka Kemkes

Indonesia menjadi tuan rumah HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition, konferensi yang membahas kemajuan teknologi kesehatan terkini.

HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition Resmi Dibuka Kemkes
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat membuka HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition pada Selasa (19/9/2023). (FOTO/HIMSS)

tirto.id - HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition resmi digelar. Mengusung tema “Health that Connects + Tech that Cares,” konferensi kesehatan digital ini membahas bagaimana teknologi, data real-time, dan layanan kesehatan terkini berbasis nilai (value-based healthcare) dapat mengoptimalkan kesehatan manusia.

Berlangsung pada 18-21 September 2023, HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition tahun ini digelar di Indonesia. Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono bersama dengan Kepala Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI Setiaji, dan President & CEO HIMSS Harold (Hal) F. Wolf III.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa terpilihnya kembali Indonesia sebagai tuan rumah dalam acara tahunan ini merupakan suatu kebanggaan. Terutama mengingat visi HIMSS23 APAC juga sejalan dengan agenda Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi dan kolaborasi sistem kesehatan.

“Saya percaya bahwa meningkatkan layanan kesehatan menggunakan teknologi dapat memberikan kendali pada masyarakat, terutama pasien dalam mengontrol kesehatan serta menyediakan alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,” tutur Dante saat memberikan sambutan dalam Opening Ceremony HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition, Selasa (19/9/2023).

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa masa pandemi membawa banyak pelajaran dan perubahan bagi sistem kesehatan Indonesia. Sejak pandemi, Kementerian Kesehatan RI semakin fokus mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan dan terintegrasi. Tidak hanya untuk melakukan tracing pengguna saja, tetapi juga untuk mengembangkan bahan baku farmasi, vaksin, produk biologis, dan perangkat kesehatan.

Oleh sebab itu, Kemenkes berkomitmen untuk menghubungkan industri lokal dengan sektor-sektor lainnya dan perusahaan dunia, dengan harapan dapat membangun sistem kesehatan yang memadai dan mumpuni.

HIMSS23 APAC

(Dari kiri ke kanan) Kepala Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI Setiaji, Managing Director APAC & Vice President HIMSS Simon Lin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dan Chief Relationship Officer HIMSS. (FOTO/HIMSS)

Dante juga mengungkapkan dua pencapaian dan target terbesar Kemenkes, terutama dalam mengantisipasi bonus demografi yang terjadi di Indonesia dari sisi layanan kesehatan. Dalam pernyataannya, Dante menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah mempresentasikan industri perangkat medis dan mencari peluang investasi potensial dengan berbagai negara seperti Tiongkok, Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

“Menurut proyeksi kita, tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan Indonesia mencapai 12%. Artinya, Indonesia masih membutuhkan komoditas kesehatan inovatif yang belum terpenuhi. Estimasinya akan ada peningkatan permintaan empat kali lipat untuk kebutuhan perangkat kesehatan dan farmasi untuk memenuhi fasilitas 60 ribu faskes dalam melayani 270 juta rakyat Indonesia,” ujar Dante.

Pencapaian berikutnya adalah berhasilnya perubahan aplikasi garapan Kemenkes, PeduliLindungi menjadi SATUSEHAT. PeduliLindungi adalah sebuah aplikasi yang dirancang secara khusus untuk mendeteksi dan melacak kasus COVID-19 ketika pandemi berlangsung. Namun, seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia, aplikasi ini bertransformasi menjadi SATUSEHAT.

SATUSEHAT adalah platform telemedicine menstandarisasi protokol pertukaran data dan mengintegrasikan ekosistem kesehatan Indonesia dan menggunakan menggunakan big data dan kecerdasan buatan dalam membuat kebijakan. Jumlah pengguna aktif di SATUSEHAT saat ini telah lebih dari 111 juta orang.

HIMSS23 APAC

HIMSS23 APAC. (FOTO/HIMSS)

Setiaji, Ketua Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, berkata bahwa tahun ini menandakan tonggak sejarah transformasi teknologi kesehatan di Indonesia.

“Setelah pandemi COVID-19 mulai terkendali, kami terus mengembangkan strategi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga dan memperkuat ketahanan kesehatan kami,” ujar Setiaji dalam pemaparan bertajuk Through the Lens: Transformation of Health Technology in Indonesia (Melalui Lensa: Transformasi Teknologi Kesehatan di Indonesia) yang turut membuka sesi Selasa (19/9/2023).

Setiaji berkata bahwa kendala paling menantang di Indonesia adalah mengumpulkan data yang akurat. Namun, dengan dukungan dan kerja sama tim dalam Kementerian Kesehatan, pengumpulan, olah, dan analisis data dapat berhasil dilakukan. Hal ini juga dianggap sebagai salah satu puncak utama kesehatan Kemenkes dalam melayani masyarakat Indonesia.

“Mengingat pentingnya hal ini, terbukti dari keberhasilan negara-negara di seluruh dunia, terdapat potensi kolaborasi di antara kita. Membangun kepercayaan di antara kita dan memantapkan komitmen kita untuk sistem layanan kesehatan yang lebih baik di masa depan, kolaborasi yang sinergis, tersinkronisasi, dan tertata dengan baik dapat terjalin,” tambahnya.

HIMSS23 APAC

Harold (Hal) F. Wolf III, President & CEO HIMSS. (FOTO/HIMSS)

Dalam gelarannya, HIMSS23 APAC mengadakan berbagai sesi seminar dan workshop bersama ahli kesehatan dunia dan tokoh-tokoh terkemuka di bidangnya dengan membahas studi kasus yang ada dan implementasi transformasi digital di dalamnya. Konferensi kesehatan digital paling berpengaruh di Asia Pasifik ini juga menyajikan lebih dari 60 ekshibitor dengan solusi-solusi inovatif yang siap mengubah cara layanan kesehatan diberikan kepada pasien.

“Melalui acara ini, kami berharap seluruh partisipan yang hadir dapat semakin mengenal satu sama lain. Menjalin hubungan dan saling mempelajari satu sama lain. Sehingga di masa depan, kita dapat mewujudkan akses kesehatan yang inklusif untuk semua. Tidak peduli di mana mereka tinggal dan seberapa dekat area tempat tinggal dengan akses kesehatan, digitalisasi ini akan membantu mereka di mana pun mereka berada,” tutur Harold (Hal) F. Wolf III, President & CEO HIMSS di kesempatan yang sama.

Hal juga menambahkan bahwa inovasi digital dalam bidang kesehatan akan berpengaruh besar terhadap kesetaraan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Kendati begitu, teknologi saja tidak cukup. Dibutuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama untuk menjadikan inovasi digital ini menjadi lebih berarti.

HIMSS23 APAC

HIMSS23 APAC diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City. (FOTO/HIMSS)

HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition adalah acara tahunan yang diadakan oleh Healthcare Information and Management Systems Society (HIMSS), sebuah lembaga kesehatan nirlaba dari Amerika Serikat yang fokus terhadap digitalisasi layanan kesehatan untuk mewujudkan akses yang inklusif bagi seluruh masyarakat.

Didirikan pada tahun 1961 di Chicago, HIMSS adalah organisasi nirlaba global dengan misi mereformasi ekosistem kesehatan dunia untuk mewujudkan potensi kesehatan penuh setiap manusia, terlepas dari lokasi mereka. HIMSS telah bermitra dengan lebih dari 67.000 institusi kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan menyokong kesehatan lebih dari 830 juta orang di 53 negara. Anggotanya mencakup lebih dari 110.000 individu (lebih dari 10.000 di antaranya di Asia Pasifik), 480 organisasi penyedia, 470 mitra nirlaba, serta 650 organisasi layanan kesehatan di Amerika Utara, Eropa, Inggris, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.

Penulis: Tim Media Servis