Menuju konten utama

Hasto Tegaskan Jokowi & Keluarga Bukan Lagi Kader PDIP

Menurut Hasto, keanggotaan Jokowi berakhir sejak dirinya melakukan hal-hal yang dianggap sebagai pelanggaran oleh PDIP.

Hasto Tegaskan Jokowi & Keluarga Bukan Lagi Kader PDIP
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Sitorus (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (1/12/2024). Dalam kesempatan tersebut, Hasto mengeklaim bahwa PDIP berhasil menang di 14 provinsi dan 247 kabupaten/kota dalam kontestasi Pilkada 2024. ANTARA FOTO/Fauzan/agr

tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, hingga Bobby Nasution bukan lagi kader PDIP. Menurut dia, hal itu karena praktik-praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarganya sudah tidak sejalan dengan PDIP.

"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," tegas Hasto dalam konferensi pers yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Hasto mengatakan bahwa cita-cita PDIP sudah tidak terlihat lagi dalam diri Jokowi. Bahkan, PDIP menilai bahwa Jokowi sekarang sudah dikuasai oleh ambisi untuk berkuasa.

"Kemudian, kami melihat bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti," ujar dia.

Menurut Hasto, keanggotaan Jokowi sudah berakhir sejak dirinya melakukan hal-hal yang dianggap sebagai pelanggaran oleh PDIP. Di antaranya saat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan menantu Jokowi, Bobby Nasution, dicalonkan oleh partai politik lain dan di-endorse oleh Jokowi.

Apalagi, melalui suatu proses mencederai konstitusi dan demokrasi. Itu terbukti dengan pelanggaran etik yang sangat berat terhadap Saudara Anwar Usman. Maka pada saat itu juga, ketika konstitusi saja dikebiri, maka otomatis status seluruh kelengkapan keanggotaan yang berkaitan dengan PDI Perjuangan sudah dinyatakan berakhir,” jelas Hasto.

Hasto juga menegaskan PDIP tidak akan pernah kehilangan gagasan-gagasan ideal bahwa seorang rakyat biasa bisa berproses menjadi seorang pemimpin. Selain itu, praktik-praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarganya bakal menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak di PDIP, utamanya dalam hal bagaimana menjalankan disiplin partai.

"Dan kemudian, bagaimana Rapat Kerja Nasional yang ke-V, kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia tentang seorang pemimpin yang karena kekuasaannya kemudian bisa berubah dan mengubahkan cita-cita yang membentuknya," ujar Hasto.

Sebelumnya diberitakan bahwa Joko Widodo mengaku masih memegang kartu tanda anggota (KTA) PDIP sampai saat ini.

"Hehehehe. Ya masih [punya KTA PDIP]," ujar Jokowi sambil melempar senyum di kediamannya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Selasa (3/12/2024) sore.

Baca juga artikel terkait PDIP atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi