tirto.id - Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda mengungkapkan, Ganjar Pranowo memiliki peluang untuk diusung menjadi bakal capres melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, PAN, dan PPP. Walaupun hingga saat ini Ganjar masih menjadi kader PDIP.
Menurut Hanta, potensi diusungnya Ganjar melalui KIB karena berdasarkan dari sentimen publik dan sejumlah hasil survei yang dilakukan selama Agustus 2022.
“Kami mengambil sejumlah sentimen publik yang selama ini terekam oleh awak media bahwa KIB kerap diisukan akan mengusung Ganjar menjadi capres," kata Hanta dalam rilis survei nasional pada Rabu (31/8/2022).
Hanta menilai hingga saat ini angka survei Ganjar masih menduduki ranking teratas sebagai bakal capres. Angka tersebut di atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
“Dari 10 nama teratas ada tiga kandidat terkuat dengan elektabilitas dua digit yaitu Ganjar Pranowo (26,6 persen), Prabowo Subianto (19,7 persen) dan Anies Baswedan (17,7 persen)," terangnya.
Masuknya Ganjar ke dalam poros KIB adalah karena potensi untuk diusung oleh PDIP sebagai partai asalnya terlalu kecil. Mengingat saat ini PDIP masih berupaya mengusung Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjadi bakal capres.
“Hal ini juga dilihat dari PDIP yang masih menjagokan Mbak Puan untuk menjadi capres. Selain itu PDIP dinilai sudah memiliki tiket untuk maju sendiri, sehingga cukup percaya diri untuk mengusung Puan," jelasnya.
Untuk koalisi di Pemilu 2024, Hanta membuat sejumlah skenario yang kemungkinan akan lebih dua pasang kandidat. Hanta memperkirakan PDIP akan lebih dekat untuk merapat ke koalisi Gerindra dan PKB.
“Koalisi 3 poros terbentuk karena PDIP tidak akan maju tanpa teman koalisi. Hal itu melihat tendensi yang saat ini, PDIP sangat dekat dengan Gerindra. Bukan hanya dekat secara ideologi, tapi juga para veto-player. Apalagi sebelumnya sempat ada wacana untuk menduetkan Prabowo-Puan sebagai satu pasangan calon yang akan didukung oleh PDIP dan Gerindra," ungkapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz