Menuju konten utama

Hari Pahlawan 10 November: Sejarah dan Tema Peringatan Tahun 2021

Hari Pahlawan 2021, sejarah hari pahlawan dan tema peringatan Hari Pahlawan 2021.

Hari Pahlawan 10 November: Sejarah dan Tema Peringatan Tahun 2021
Petugas kebersihan menyapu area pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (16/8/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.

tirto.id - Hari Pahlawan Nasional 10 November yang selalu dikumandangkan di seluruh wilayah Indonesia akan kembali diperingati pada tahun 2021.

Hari peringatan tersebut, merupakan agenda tahunan yang telah dilakukan sejak tanggal 10 November 1946.

Sejarah Hari Pahlawan

Peringatan Hari Pahlawan Nasional tidak dapat dilepaskan dari sebuah peristiwa penting yang melatarbelakangi, yakni terjadinya pertempuran di Surabaya dalam melawan sekutu, di mana perang tersebut mencapai puncaknya pada tanggal 10 November 1945.

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu, yakni Inggris dan Belanda kembali menginjakkan kakinya di Surabaya setelah berhasil memenangkan Perang Asia Timur Raya.

Pasukan tersebut, tergabung dalam Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees (RAPWI) yang memiliki tujuan untuk melakukan bantuan rehabilitasi tawanan perang dan adanya interniran dalam melucuti senjata tentara Jepang.

Sebenarnya, Pasukan Sekutu telah sampai di Indonesia tepatnya Jakarta pada tanggal 15 September 1945. Semenjak kedatangan tersebut, terjadi banyak gesekan antara orang-orang sekutu dan para pejuang bersama rakyat Surabaya.

Dikutip dari buku Sejarah Nasional VI oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (1984), sebelumnya, pada tanggal 19 September 1945, para pemuda dan pejuang di Surabaya menurunkan dan merobek warna biru dalam triwarna bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato, sehingga menyisakan bendera berwarna merah dan putih.

Banyaknya gesekan yang terjadi antara pihak sekutu dan para pejuang di Surabaya, akhirnya menyebabkan sebuah perang untuk pertama kalinya, yakni pada tanggal 27-30 Oktober 1945.

Dikutip buku Sedjarah TNI-Angkatan Darat 1945-1956 (1965), dalam peristiwa tersebut, pemimpin pasukan sekutu di Jawa Timur, yakni Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby harus tewas dalam suatu insiden pada tanggal 30 Oktober 1945.

Kedudukan Mallaby kemudian diambil alih oleh Mayor Jenderal Robert Mansergh dari Komandan Divisi 5 Inggris.

Pada tanggal 9 November 1945, pemimpin pengganti pasukan sekutu di Jawa Timur, Mayor Jenderal Robet Manserg mengeluarkan sebuah ultimatum kepada rakyat Surabaya.

Isi dari ultimatum tersebut sebagai berikut:

  1. Seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri.
  2. Seluruh senjata yang dimiliki pihak Indonesia di Surabaya harus diserahkan kepada Inggris.
  3. Para pemimpin Indonesia di Surabaya harus bersedia menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat.
Nampaknya, ultimatum Mayor Jenderal Robet Manserg tidak disambut baik oleh para pejuang, arek-arek Surabaya, dan segenap rakyat.

Sehingga, pertempuran tidak dapat dihindari dan meletuslah perang besar yang dikenal dengan Peristiwa 10 November 1945.

Pertempuran tersebut, menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak dan menyebabkan kota Surabaya menjadi hancur.

Dikutip dari buku A History of Modern Indonesia oleh M.C. Ricklefs (1003), dijelaskan bahwa tercatat dampak dari peristiwa bersejarah tersebut menewaskan sekitar 6.000-16.000 orang dari pihak Indonesia. Sementara itu, juga menewasakan 600-2.000 pasukan dari sekutu.

Sebagai upaya untuk mengingat perjuangan para pahlawan bangsa yang telah gugur, Presiden Sukarno kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional dalam Rapat Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia (BPKRI) di Yogyakarta pada tanggal 4 Oktober 1946.

Tema Hari Pahlawan Nasional 2021

Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2021 mengusung sebuah tema yang berbunyi, “Pahlawanku Inspirasiku”.

Dikutip dari Pedoman Hari Pahlawan Tahun 2021, tema tersebut membawa makna jika para pahlawan dulu berjuang dengan mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa, seperti: kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham-paham radikal dan termasuk berjuang melawan pandemi covid 19 yang saat ini melanda dunia.

Dalam pedoman tersebut, juga dijelaskan bahwa negara akan mengadakan upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan pada tanggal 10 November 2021 mulai pukul 08.00 WIB.

Mengingat, peringatan masih berada dalam masa pandemi, peserta upacara bersifat dibatasi dan dilaksanakan dengan mengindahkan protokol kesehatan.

Kemudian, bagi masyarakat umum juga dapat ikut merayakan Hari Pahlawan Nasional dengan melakukan pengibaran bendera setengah tiap di rumah maupun lingkungan masyarakat.

Selain itu, juga dapat melakukan acara hening cipta selama 60 detik dimulai pada pukul 08.15 waktu setempat di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan prokes.

Baca juga artikel terkait HARI PAHLAWAN 2021 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno