tirto.id -
Langkah itu akan menekan pasokan di pasar minyak yang menurut para eksekutif dan analis perusahaan energi sudah ketat, karena permintaan yang sehat, kurangnya investasi dan masalah pasokan. Sumber dari kelompok itu mengatakan OPEC+, yang mencakup Rusia, sedang membahas pengurangan produksi lebih dari 1 juta barel per hari (bph).
Sementara itu, minyak memperpanjang kenaikan setelah Bloomberg melaporkan bahwa OPEC+ yang sedang mempertimbangkan pemotongan 2 juta barel per hari.
Menteri perminyakan Kuwait mengatakan OPEC+ akan membuat keputusan yang tepat untuk menjamin pasokan energi dan untuk melayani kepentingan produsen dan konsumen. OPEC+ telah meningkatkan produksi tahun ini setelah rekor pemotongan diterapkan pada 2020 ketika pandemi memangkas permintaan.
Pada awal September, aliansi minyak mengumumkan pengurangan produksi 100.000 barel per hari untuk Oktober untuk meningkatkan harga dan mendorong harga minyak, dolar AS menuju kerugian harian kelima terhadap sekeranjang mata uang. Hal itu karena investor berspekulasi bahwa Federal Reserve AS memperlambat kenaikan suku bunganya.
"Tidak ada keraguan bahwa ada dukungan mendasar dari dolar yang lemah dan potensi poros Fed," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin