tirto.id - Sejak mengalami lonjakan harga akibat kelangkaan, harga garam di tingkat petani garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai turun secara bertahap. Tercatat beberapa hari lalu dari Rp3.500 per kilogram harga garam di Sumenep kini menjadi Rp2.100.
"Saat ini harga garam rakyat sudah Rp2.100 per kilogram. Kondisi tersebut akibat masuknya garam impor," kata petani garam rakyat di Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget, Ubaidillah di Sumenep, Selasa (15/8/2017).
Ubaidillah menjelaskan, awalnya harga garam rakyat di tingkat petani turun dari Rp3.500 per kilogram menjadi Rp3.000. Setelah itu, secara berturut-turut turun lagi menjadi Rp2.600 per kilogram, Rp2.400, dan sekarang Rp2.100 per kilogram.
"Kami memperkirakan harga garam rakyat akan terus turun akibat masuknya garam impor. Ini tentunya kurang menggembirakan bagi petani," ujarnya sebagaimana dilansir dari Antara.
Ubaidillah juga mengemukakan, sejak beberapa hari lalu, kondisi cuaca kembali normal dan mendukung produksi garam rakyat.
Sebelumnya, kondisi cuaca yang kurang mendukung berupa masih seringnya hujan di wilayah Sumenep dan sekitarnya membuat produksi garam rakyat terganggu.
Produksi garam rakyat yang kurang maksimal tersebut membuat stok komoditas di tingkat petani terbatas dan selanjutnya harganya mahal hingga mencapai Rp3.500 per kilogram.
Pada Jumat (11/8/2017) lalu, sebanyak 27.500 ton garam impor dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Rencananya, garam impor tersebut disebar ke sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di tiga wilayah, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.
Baca juga: Luhut Nyatakan akan Tingkatkan Produktivitas Garam Nasional
Direktur Keuangan PT Garam, Anang Abdul Qoyyum, di Surabaya mengatakan, rencananya Kapal MV Golden Kiku pada Jumat pukul 18.00 WIB akan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan membawa garam impor sebanyak 27.500 ton.
"Garam impor yang kami turunkan di Surabaya ini akan menyasar IKM di wilayah Jatim dan Jateng, ditambah beberapa IKM yang ada di Kalimantan Barat. Kemudian akan diproses dan dijual di pasaran," katanya menjelaskan.
Ia berharap dengan masuknya garam impor dari Autraslia melalui Pelabuhan Tanjung Perak, secara berangsur akan menekan harga garam di pasaran khususnya wilayah setempat sekitar Rp4.500 hingga Rp5.000.
Anang mengaku PT Garam saat ini sedang memverifikasi sejumlah IKM yang ada di tiga wilayah tersebut, tujuannya agar tidak ada IKM abal-abal yang menerima garam impor Australia.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari