tirto.id - Harga daging sapi di pasar saat ini mengalami kenaika. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) harga daging sapi di sejumlah daerah mengalami kenaikan seperti di DKI Jakarta dan Aceh mencapai Rp140 ribu/kg, kemudian Sumatera Barat mencapai Rp136 ribu/kg dan Papua Rp135 ribu/kg.
Kemudian Kalimantan Selatan Rp135 ribu/kg, Jawa Barat Rp132 ribu/kg. Kenaikan harga daging sapi hampir merata terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, seperti misalnya harga daging terendah terjadi di Nusa Tenggara Timur Rp106.650 ribu/kg dan DI Yogyakarta Rp121.400/kg.
Menanggapi kenaikan harga daging sapi ini, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengklaim ketersediaan daging sapi dan kerbau hingga Mei 2022 aman.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi dan kerbau bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 240.948,5 ton.
Sedangkan kebutuhan sebanyak 238.211,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 2.736,7 ton. Ia menyebutkan, komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari Produksi Sapi dan Kerbau Lokal sebanyak 564.360 ekor atau setara daging 101.596,0 ton. Sapi Bakalan Impor siap potong sebanyak 174.264 ekor atau setara daging 33.404,7 ton. Daging Sapi/Kerbau beku impor sebanyak 105.947,8 ton.
“Ïni artinya secara ketersediaan daging sapi/kerbau hingga bulan Mei tercukupi,” ucap Nasrullah. “Jadi ketersediaan daging sapi/kerbau untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri aman”, jelas dia dalam keterangan resmi, Jumat (25/2/2022).
Ia menjelaskan, untuk validasi data prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi dan kerbau ini secara periodik dibahas bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya, serta assosiasi peternakan dan importir daging sapi dan kerbau.
"Untuk menjamin validasi data, kami selalu melakukan pemantauan ke lapangan per minggu, dan rilis update data dilakukan setiap hari Senin setiap minggunya," jelas dia.
Nasrullah menjelaskan, pihaknya telah mendata sapi by name by address di 10 Provinsi sentra sumber produksi sapi.
“Ketersediaan sapi/kerbau lokal sudah ada tersedia by name by address pada 10 provinsi sentra sapi/kerbau lokal," terang dia.
Menurutnya, dalam satu minggu ini sudah dilakukan koordinasi dengan para assosiasi pedagang dan pemotong.
“Data-data dari sumber-sumber produksi sudah kami sampaikan, kami siap membantu menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi/kerbau lokal by name by address untuk melakukan pembelian sapi/kerbau lokal,” kata dia.
Jika ada permasalahan untuk pembayaran secara cash, pemerintah saat ini telah memberikan bantuan fasilitasi permodalan berupa Skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembelian sapi/kerbau lokal yang siap potong di peternak/kelompok ternak.
"Ini artinya secara keseluruhan tidak ada masalah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu yang tidak benar,” ucap Nasrullah. “Insyasllah ketersediaan daging sapi/kerbau untuk kebutuhan menjelang bulan Ramadan sampai Lebaran pada Mei 2022 aman dan tercukupi,” imbuhnya.
"Melihat data stok daging yang ada, mestinya saat ini tidak ada kenaikan harga daging sapi, jika hal itu terjadi kami mohon Satgas Pangan dapat menelusuri lebih jauh para pelaku yang bermain di dalamnya," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri