tirto.id - Harga sejumlah komoditas pangan kian melonjak di bulan Ramadan tahun ini. Dari panel Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 26 Maret 2024, harga bawang putih bonggol tercatat naik sebesar Rp120 menjadi Rp41.660 per kilogram (kg). Kenaikan harga tersebut lantas menjadi sorotan Kementerian Perdagangan.
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto, menyebut bahwa lonjakan harga bawang putih harus segera diintervensi melalui realisasi impor yang kemudian diguyurkan untuk stok ke masyarakat.
"Intinya kami meminta importir segera merealisasikan kuota impornya dan mendorong agar distribusi bawang putih impor di pasar di lakukan sebelum Hari Raya Idulfitri," kata Bambang dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip Selasa (26/3/2024).
Bambang menuturkan bahwa dalam pertemuannya dengan 43 importir bawang putih pada 22 Maret 2024, Kementerian Perdagangan secara khusus telah meminta mereka untuk mempercepat realisasi impor. Kemudian, pihaknya juga menyepakati sebanyak 24.273 ton bawang putih impor akan masuk ke Indonesia hingga April 2024.
Dalam arahannya kepada para importir, Bambang menegaskan untuk segera membanjiri bawang putih ke pasaran. Demi menjaga kelancaran distribusi, dia juga mewajibkan importir untuk melaporkan pendistribusian bawang putih hingga di tingkat Distributor 1 (D1) kepada Pemerintah.
Sementara itu, Bambang juga menyebut tingginya harga bawang putih di negara asal, yakni Cina, juga turut jadi faktor meroketnya harga di sini. Di Cina, harga bawang putih saat ini tercatat mencapai $1.400-$1.500 per ton.
Sebagai informasi, dalam pertemuan dengan importir, disepakati sebanyak 24.273 ton bawang putih impor akan masuk hingga April 2024. Sementara itu, realisasi impor saat ini berdasarkan persetujuan impor (PI) sudah mencapai 27 persen.
"Realisasi impor bawang putih sampai saat ini 27 persen [dari total persetujuan impor 2024] atau 65.888 ton," ucap Bambang.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menuturkan kesiapan dalam mengawal ketersediaan pangan dan stabilisasi harga selama Ramadan dan menjelang Idulfitri. Fokus terhadap ketersediaan pasokan pangan di masyarakat dengan harga yang wajar dan seimbang di semua lini menjadi pokok utama.
Hal ini dia paparkan dalam Rapat Koordinasi Kesiapan menghadapi Idulfitri 1445 Hijriah Tahun 2024 yang dihelat Polri di Jakarta, Senin (25/3/2024).
"Kami telah merancang proyeksi neraca pangan utamanya untuk periode Januari sampai April 2024, secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis kami proyeksikan aman dan cukup," kata Arief.
Pada proyeksi neraca pangan nasional Januari hingga April 2024, dari segi ketahanan stok lingkup nasional, pasokan komoditas pangan pokok dapat dikatakan aman.
Ketahanan stok diperoleh dari perhitungan proyeksi stok nasional di akhir April 2024 dibagi dengan estimasi kebutuhan harian secara nasional. Dari perhitungan tersebut didapatlah angka berapa lama stok pangan bisa memenuhi kebutuhan setelah akhir April mendatang.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi