tirto.id - Sejak kemunculannya pada Desember 2019, pandemi COVID-19 telah menyebabkan 817.373 kematian, dan memengaruhi lebih dari 23.813.181 orang per Rabu (26/8/2020) pagi, menurut data dari John Hopkins University.
Di seluruh dunia, para ilmuwan dan ahli kesehatan juga berusaha maksimal memberikan pemahaman mendalam tentang sifat dari virus corona baru, menginformasikan kepada publik tentang perkembangan, mutasi, dan lain-lain.
Semua itu diharapkan untuk menciptakan kesadaran lebih lanjut pada semua orang tentang masalah yang sedang terjadi.
Ketika beberapa karantina wilayah diberlakukan sejak bulan Maret lalu, sebagian besar penggemar olahraga pun terbatas aktivitasnya.
Kegiatan di gym, menurut Times of India, juga dilarang, karena pusat kebugaran adalah salah satu tempat tercepat seseorang dapat terinfeksi virus corona.
Mereka kebanyakan berolahraga melalui bantuan tutorial kebugaran, tatap muka online, hingga mengubah beberapa ruangan di rumah agar bisa melakukan latihan fisik, demikian seperti dikutip dari Boldsky.
Namun, saat ini kebijakan pemerintah di beberapa negara juga telah mengizinkan fasilitas umum seperti gym dapat dibuka kembali dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan demi menahan laju penyebaran infeksi COVID-19.
Karenanya, jika berencana pergi ke gym, ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian sebelum berolahraga di tempat umum atau pusat kebugaran.
Latihan yang Dapat Meningkatkan Risiko COVID-19
Meskipun tetap aktif bergerak secara fisik dapat menjadi kunci untuk menangkal risiko Corona sampai batas tertentu, para ahli kesehatan menyarankan agar jenis olahraga tertentu sebaiknya dihindari karena fakta bahwa latihan tersebut dapat meningkatkan risiko tertular infeksi virus corona.
Beberapa jenis latihan yang harus dihindari untuk mencegah COVID-19 di antaranya latihan seperti lompat tali, latihan interval abs, dan latihan interval tubuh bagian bawah, sebab olahraga dengan intensitas tinggi dapat melelahkan tubuh dan melemahkan sistem kekebalan.
Jenis latihan ini dapat membuat tubuh lebih stres daripada biasanya dan bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gangguan pernapasan, karena latihan intensitas tinggi membutuhkan ketelitian, tubuh pun bisa menjadi sangat stres.
Ketika tubuh sedang melakukan aktivitas fisik, sebagai hasil dari latihan, tubuh akan menghasilkan hormon tertentu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh untuk sementara.
Hal ini akan menimbulkan peningkatan risiko bagi individu yang mengalami gangguan kekebalan. Para peneliti masih mempelajari proses fisiologis mengapa latihan intensitas tinggi meningkatkan risiko infeksi virus corona.
Para ahli juga menambahkan bahwa seseorang harus menahan diri dari melakukan olahraga yang berlebihan. Berolahraga selama berjam-jam juga berpotensi berdampak buruk bagi kekebalan tubuh, menekannya dan meningkatkan risiko COVID-19.
Sementara untuk jenis latihan yang sederhana, bisa dilakukan dari rumah. Di sisi lain, jika berencana pergi ke gym, pertimbangkan hal-hal berikut ini:
- Setiap orang harus menjaga jarak minimal 6 kaki.
- Yoga kriyas harus dihindari atau direncanakan di ruang terbuka.
- Orang-orang harus pergi secara berkelompok, untuk menghindari kepadatan yang berlebihan.
- Penggunaan penutup wajah atau masker adalah wajib setiap saat saat berada di gym, namun perlu diperhatikan, menggunakan masker wajah selama berolahraga dapat menyebabkan kesulitan bernapas, karenanya harus dikondisikan.
- Selama yoga atau berolahraga di gimnasium, hanya pelindung mata yang boleh digunakan.
- Cuci tangan dengan sabun (setidaknya selama 40-60 detik) meskipun tangan tidak terlihat kotor, atau dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (setidaknya selama 20 detik) sebelum dan sesudah menggunakan peralatan di gym.
- Etika pernapasan harus diikuti dengan ketat, yaitu menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, sapu tangan atau dengan menekuk siku ke wajah sendiri.
- Manfaatkan ruang terbuka di luar (jika gym memilikinya) untuk mencegah penularan virus corona baru melalui udara.
- Jangan meludah sembarangan.
Editor: Agung DH