Menuju konten utama
Hari Guru Nasional 2022

Guru Diminta Perkuat Moderasi Beragama & Jauhi Politisasi Agama

Wamenag Zainut berpesan agar menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk memuliakan harkat kemanusiaan.

Guru Diminta Perkuat Moderasi Beragama & Jauhi Politisasi Agama
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi (kedua kiri) menyampaikan hasil evaluasi ibadah haji tahun 2022 saat mengikuti rapat kerja dengan Komite III DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi meminta guru dan tenaga pendidik untuk memperkuat moderasi beragama dan menjauhi politisasi agama. Hal ini ia tegaskan saat memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

“Terus perkuat moderasi beragama dan sukseskan tahun toleransi. Jauhi politisasi agama. Hindari perpecahan, terlebih dengan membawa-bawa ajaran agama. Hadirkan agama sebagai rahmat bagi semesta,” kata Zainut.

Zainut berpesan agar menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk memuliakan harkat kemanusiaan, meneguhkan komitmen kebangsaan, toleran, dan antikekerasan.

Dalam peringatan HGN 2022, Kementerian Agama berkomitmen terus meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. Kementerian Agama tengah memperjuangkan adanya skema penambahan kuota Pendidikan Profesi Guru (PPG) melalui jalur pembiayaan LPDP.

“Alhamdulillah, tahun ini ada penambahan signifikan, mencapai 11.200 kuota PPG Guru. Kami berkomitmen agar jumlah ini terus bertambah pada tahun mendatang,” kata Zainut.

Upaya peningkatan kompetensi, kata Zainut, juga terus dilakukan dengan memberi beasiswa pendidikan, serta memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi para guru.

Kementerian Agama telah bermitra dengan Bank Dunia dalam peningkatan kompetensi ini, melalui program Madrasah Reform (MEQR) dengan target mampu menjangkau lebih 300 ribu guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.

“Terkait peningkatan kesejahteraan, kami perjuangkan pemenuhan tunjangan profesi guru (TPG), pemberian insentif guru, pengangkatan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), penataan dan pendistribusian guru, serta program strategis lainnya," kata dia.

Wamenag juga berpesan agar guru terus menjadi pribadi pembelajar, sebab mengajar adalah bagian dari belajar. Saat guru mengajar, pada hakikatnya dia juga sedang belajar.

Guru juga didorong untuk terus berinovasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Menurut dia, paradigma belajar dan mengajar harus dapat merespons sesuai perkembangan dan kebutuhan zaman.

“Ini menjadi tantangan guru untuk dapat meresponsnya," kata dia.

Baca juga artikel terkait HARI GURU 2022

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz