Menuju konten utama

Guru Besar UII: Alquran Menyebut Tanaman Herbal untuk Lawan Corona

Jahe dan jinten hitam yang disebut dalam Alquran kini diteliti sebagai suplemen penguat daya tahan tubuh (imunodulator) agar terhindar dari virus Corona. 

Guru Besar UII: Alquran Menyebut Tanaman Herbal untuk Lawan Corona
Pedagang menunjukkan temulawak dan jahe di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pras.

tirto.id - Guru Besar Bidang Farmasetika Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Yandi Syukri menyebutkan sejumlah tanaman herbal berpotensi dikembangkan menjadi suplemen bagi daya tahan tubuh agar terhindar dari COVID-19 ternyata telah disebut dalam kitab Alquran.

Menurut dia, dari 27 spesies tumbuhan yang disebutkan dalam Alquran dan Hadits, beberapa di antaranya mudah ditemukan di Indonesia seperti jinten hitam (habatussauda), madu, bawang putih, kurma, labu, zaitun, adas, delima, anggur, kayu arak atau siwak (untuk sikat gigi), bawang merah, tin, jelay, dan jahe.

Jahe dan jinten hitam disebut berpotensi dikembangkan sebagai imunodulator atau penguat sistem kekebalan tubuh agar tahan dari serangan virus, termasuk Corona.

Menurut dia, salah satu studi pemodelan molekul (molecular docking) untuk memprediksi interaksi protein host-virus di lokasi masuknya SARS-CoV-2 menunjukkan efek penghambatan konstituen jahe (Zingiber officinale) sebagai penghambat masuk virus SARS-CoV-2 dengan menggunakan semua protein inang dan asal virus.

Selain itu, jahe merupakan suplemen peningkat kekebalan tubuh secara alami, serta masuk dalam bahan penyusun formulasi herbal yang direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai tindakan pencegahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan COVID-19.

"Sehingga sebagai penghambat masuk SARS-CoV-2 jahe juga dapat menjadi suplemen yang aman dan andal untuk memitigasi COVID-19 untuk mengurangi infektivitas karena juga memiliki aktivitas antibakteri dan pendorong imunitas," kata Prof Yandi Syukri dalam pidato ilmiah Milad Ke-78 UII di Kampus UII, Yogyakarta, Jumat (12/3/2021).

Adapun jintan hitam atau habatussauda, kata dia, memiliki aktivitas antivirus, antioksidan, antiradang, antikoagulan, imunomodulator, bronkodilator, antihistaminik, antitusif, antipiretik, dan analgesik.

Hingga saat ini Indonesia belum memiliki imunodolator COVID-19 dari bahan herbal. Penelitian bahan herbal sebagai imunodulator bagi pasien COVID-19 sudah dilakukan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet sampai tahap uji klinis oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Namun, sampai sekarang BPOM belum mengeluarkan izin pemakaian.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali