Menuju konten utama

Gunung Merapi Terkini, 17 November: Ada Asap Kawah & Suara Guguran

Terdengar satu kali suara guguran dari PGM Kaliurang pada pukul 04:26 wib dengan intensitas sedang.

Gunung Merapi Terkini, 17 November: Ada Asap Kawah & Suara Guguran
Aktivitas hembusan asap putih Gunung Merapi terlihat di wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.

tirto.id - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah pada periode pengamatan Selasa, (17/11/2020) pukul 00:00-06:00 WIB.

Selain teramati adanya asap kawah, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga terdengar satu kali suara guguran dari PGM Kaliurang pada pukul 04:26 wib dengan intensitas sedang.

Sebelumnya pada Senin (16/11/2020) juga terdengar beberapa kali suara guguran dari Gunung Merapi, yaitu:

- Antara pukul 00:00-06:00 WIB

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi dan terdengar suara guguran sedang dari pos Babadan 1 kali.

- Antara pukul 06:00-12:00 WIB

Terdengar suara guguran 2 kali dengan intensitas lemah hingga sedang dari PGA Babadan.

- Pukul 19:48 wib

Sebanyak 1 kali terdengar suara gugura.

- Pukul 17:37 dan 17:39 WIB

Terdengar suara guguran dari PGM Babadan sebanyak 2 kali.

Sementara itu berikut aktivitas Gunung Merapi terkini berdasarkan hasil pantauan BPPTKG.

Periode pengamatan

17-11-2020 00:00-06:00 WIB

Meteorologi

Cuaca cerah, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, barat, dan barat laut. Suhu udara 15-26.6 °C, kelembaban udara 69-76 %, dan tekanan udara 626.8-688.1 mmHg. Volume curah hujan 1.5 mm per hari.

Visual

● Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.

● Terdengar 1 kali suara guguran dari PGM Kaliurang pada pukul 04:26 wib dengan intensitas sedang.

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 13, Amplitudo : 3-75 mm, Durasi : 12.8-46.7 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 10, Amplitudo : 3-8 mm, Durasi : 11-17.6 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 75, Amplitudo : 3-30 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5-11.3 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 10, Amplitudo : 40-75 mm, Durasi : 12.6-46.6 detik)

Kesimpulan

Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi BPPTKG

1. Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY

a. Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

2. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

5. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH