Menuju konten utama

Imbas PMK, Pasar Hewan di Pamekasan Sepi sejak 2 Pekan Lalu

Pemkab Pamekasan menyebut pasar hewan sepi karena warga dan pedagang khawatir untuk membeli ternak akibat wabah PMK.

Imbas PMK, Pasar Hewan di Pamekasan Sepi sejak 2 Pekan Lalu
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di tempat peternakan, Desa Besito, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.

tirto.id - Pasar hewan di Pamekasan, Jawa Timur, terpantau sepi dalam 2 pekan terakhir ini akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Salah satunya di Pasar Sapi Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan. Berdasarkan pantauan Antara, Selasa (21/6/2022), tak ada satu pun sapi yang diperjualbelikan di pasar tersebut.

"Sudah sejak 2 pekan lalu sepi," kata petugas keamanan pasar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, Hairul.

Kemudian, Pasar 17 Agustus yang berlokasi di Kelurahan Bugih juga terpantau sepi. Hanya ada penjual hewan jenis burung di pasar ini. Padahal, biasanya ada penjual sapi dan kambing.

Demikian pula Pasar Hewan Blumbungan di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Tak ada aktivitas jual beli sapi di pasar tersebut

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Pemkab Pamekasan Ajib Abdullah, pasar hewan itu sepi karena warga dan pedagang khawatir untuk membeli sapi.

"Kalau di sini, kan tidak ada kebijakan menutup pasar. Pasar-pasar itu sepi karena pedagang dan peternak takut untuk membeli hewan. Secara otomatis peternak yang hendak menjual hewan juga tidak bisa karena pembelinya tidak ada," kata Ajib dikutip dari Antara.

Ajib mengatakan Pemkab Pamekasan memang meminta agar para peternak menahan diri untuk membeli sapi di pasaran. Apalagi, sapi yang dijual di pasaran itu belum diketahui asalnya.

"Kan ada sapi yang dikirim dari Jawa. Jadi, meski di sini aman dari PMK, sapi yang berasal dari luar Madura ini, misalnya tertular PMK, secara otomatis akan menular ke sapi-sapi lain," katanya.

Sapi sakit bergejala PMK pertama kali dilaporkan terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Larangan. Kasus PMK kemudian menyebar di hampir semua kecamatan di Pamekasan, bahkan di Kecamatan Proppo sudah ada sapi yang positif terpapar PMK berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner Yogyakarta.

Baca juga artikel terkait WABAH PMK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan