Menuju konten utama

Grab Indonesia Umumkan Tarif Minimal Setiap Perjalanan Rp 7.000

Argo minimum untuk setiap perjalanan telah ditingkatkan, dari Rp5.000 menjadi Rp7.000.

Grab Indonesia Umumkan Tarif Minimal Setiap Perjalanan Rp 7.000
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata memberikan sambutan saat perayaan HUT ke-3 Grab di Surabaya, Rabu (4/4/2018). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

tirto.id - Grab Indonesia tidak akan memenuhi tuntutan sejumlah mitra yang meminta kenaikan tarif hingga sebesar Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilometer. Adapun Grab Indonesia menilai kenaikan tarif malah berpotensi membebani para pengemudi dan juga konsumen.

“Apa yang diutarakan tidak relevan karena nanti [tarif] terlalu mahal. Pengemudi tidak ada yang ambil penumpang, dan pengguna jadi lebih memilih naik taksi saja,” kata Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di Hotel Aryaduta, Jakarta pada Selasa (7/8/2018).

Lebih lanjut, Ridzki menyebutkan Grab Indonesia telah menaikkan tarif per kilometer pengemudi, dari yang tadinya sebesar Rp1.600 menjadi Rp2.300 untuk perjalanan jarak pendek. Argo minimum untuk setiap perjalanan pun telah ditingkatkan, dari Rp5.000 menjadi Rp7.000.

Peningkatan tarif dan argo minimum tersebut telah dilakukan sejak Mei 2018. Ridzki lantas mengklaim bahwa pendapatan mitra pengemudi ojek di bawah naungan Grab Indonesia telah meningkat sebesar 12 persen per bulan. Dalam tiga bulan terakhir, peningkatan tersebut turut disokong oleh layanan GrabExpress dan GrabFood juga.

Menurut Ridzki, Grab Indonesia tidak memiliki periode khusus dalam menaikkan tarif. Ia mengatakan indikator yang menjadi pertimbangan paling utama ialah total pendapatan yang diraup mitra Grab Indonesia. “Untuk rata-rata tarif per kilometer, juga sudah lebih dari Rp2.000 per kilometer,” ungkap Ridzki.

Adapun Ridzki mengklaim, Grab Indonesia telah berupaya meningkatkan pendapatan mitra melalui perubahan tarif pada Mei lalu. Ia lantas menegaskan bahwa kenaikan tarif itu tidak ada hubungannya dengan tuntutan dari Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia.

“Kami selalu memperhatikan dari sisi ojek online dan konsumen. Kami lihat mana yang bisa diterima, karena secara teknis tidak bisa digeneralisir. Kami tidak bisa menaikkan [harga] terus, karena ada supply dan demand itu tadi,” jelas Ridzki.

Masih dalam kesempatan yang sama, Ridzki menyebutkan penyesuaian tarif per Mei lalu sudah dikomunikasikan kepada para mitra Grab Indonesia. Ridzki pun menyebutkan mitra Grab Indonesia yang diklaimnya benar-benar bekerja, tidak ada yang berencana untuk demo saat Asian Games 2018.

“Segera kita siapkan deklarasinya, supaya semua percaya. Nantinya deklarasi itu akan diikuti oleh 100 komunitas,” ucap Ridzki lagi.

Baca juga artikel terkait GRAB atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto