Menuju konten utama

GP Farmasi Sebut Pasokan Bahan Baku Obat Masih Cukup Hingga April

GP Farmasi mengimbau para pasien untuk tidak panik.

GP Farmasi Sebut Pasokan Bahan Baku Obat Masih Cukup Hingga April
Ilustrasi Obat-obatan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi Gabungan Pengusaha GP Farmasi Vincent Harijanto menyatakan stok bahan baku obat-obatan masih cukup hingga 1-2 bulan ke depan.

Ia mengatakan stok ini adalah bahan baku obat-obatan yang dijual cepat atau fast moving item seperti golongan sakit kepala, flu, dan lainnya.

“Pesan yang ingin saya sampaikan kita tidak perlu panik. Sebenanrya stok yang kita punya kita bicarakan di asosiasi. Stok obat masih bisa sampai Maret dan April 2020,” ucap Vincent dalam diskusi di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Vincent menyebut stok bahan baku obat-obatan slow moving seperti sakit jantung, hingga kanker masih cukup hingga Juni-Juli 2020. Selepas tenggat waktu dua jenis obat itu, ia juga memastikan sudah ada pasokan yang akan datang untuk bulan berikutnya.

Saat ini pasokan bahan baku farmasi Indonesia masih bergantung pada impor bahan baku. Sekitar 10-15 persennya berasal dari Eropa. Lalu sisanya berasal dari Cina dan India. Porsi Cina berada di kisaran 60-65 persen dan sisanya berasal dari India.

Sebelum virus Corona atau COVID-19 menyebar, impor bahan baku dari Cina dan India bahkan sempat menyentuh 95 persen dan sisanya baru dari Eropa.

Beberapa waktu yang lalu, Vincent mengaku sempat mengalami kesulitan memperoleh bahan baku. Pertama disebabkan karena penurunan aktivitas produksi dari Cina sebagai imbas berhentinya aktivitas sekitar 1-2 minggu lalu.

“Kami biasa sudah antisipasi stok bahan baku liburan Imlek. Tapi kebetulan datanglah Corona. Tapi kami cek mereka sudah masuk lagi ke kantor dan mulai produksi,” ucap Vinent.

Hambatan kedua berasal dari dalam negeri. Vincent menyebutkan ada persyaratan impor dari BPOM yang menyulitkan seperti harus melampirkan surat asli dari Tiongkok.

“Impor bahan baku farmasi dengan dokumen itu terhambat. Tapi untungnya BPOM dan Bea Cukai mencanangkan beri kemudahan. Misal dokumennya boleh fotokopi saja atau boleh e-mail,” ucap Vincent.

Hanya saja, ia tak menampik bila pasokan dari Cina belum sepenuhnya pulih. Ia mencontohkan dari pasokan 5 ton pengiriman bisa dilakukan bertahap menjadi 2 lalu 3 ton alih-alih normal seperti biasanya.

Di luar itu, Vincent juga mengaku masih mengupayakan agar memperoleh pasokan dari Eropa seperti yang sudah dijanjikan akan diupayakan oleh pemerintah.

Baca juga artikel terkait BAHAN BAKU OBAT atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan