Menuju konten utama

GO-PAY Gandeng IMJ untuk Sejahterakan Musikus Jalanan

Sebagai tahap awal, lebih dari 80 musisi jalanan di bawah binaan IMJ akan mendapatkan kode QR yang dipasang pada alat musik mereka.

GO-PAY Gandeng IMJ untuk Sejahterakan Musikus Jalanan
Seorang pengunjung memindai QR code dari produk terbaru Go Pay yang memfasilitasi kesejahteraan musisi jalanan di Jakarta pada Rabu (19/6/19). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - GO-PAY meresmikan kerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ), hari ini Kamis (20/6/2019). Institut ini merupakan sekolah musik yang diinisiasi oleh aktivis sosial Andi Malewa sejak tahun 2014.

Melalui kerja sama ini, GO-PAY menjadi uang elektronik pertama yang bermitra dengan musikus jalanan melalui pengenalan metode pembayaran non-tunai, QR code.

Aldi Haryopratomo, CEO GO-PAY mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu bentuk inisiasi GO-PAY untuk merangkul lebih banyak masyarakat agar lebih mengenal dan memanfaatkan layanan keuangan secara digital.

“GO-PAY ingin agar lebih banyak lapisan masyarakat yang bisa terbiasa memanfaatkan teknologi pembayaran nontunai dan merasakan kemudahannya di kehidupan mereka.

Sebagai perusahaan teknologi finansial tanah air, kami pun memiliki misi untuk membangun perekonomian Indonesia dari piramida paling bawah dan memberdayakan sektor informal melalui akses terhadap layanan keuangan, termasuk untuk para musikus jalanan,” tutur Aldi dalam rilis yang diterima Tirto, Kamis (20/6/2019).

Sejak kode QR diperkenalkan pertama kali pada April 2018, GO-PAY sendiri telah mencatat adanya pertumbuhan transaksi di luar layanan aplikasi GOJEK yang mencapai 25 kali lipat dan sepanjang tahun 2018 dan terjadi kenaikan jumlah pengguna aktif GO-PAY sebanyak 90 persen.

“Berdasarkan tiga riset berbeda, yaitu dari Financial Times, DailySocial bersama OJK, dan YouGov selama tahun 2018-2019, GO-PAY telah menjadi salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan masyarakat dan kami harap melalui kerja sama ini, hal tersebut dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi musikus jalanan dalam menjalankan pekerjaannya,” tambah Aldi.

Pada tahap pertama kerjasama ini, terdapat lebih dari 80 musikus jalanan, baik individu maupun grup di bawah naungan IMJ yang akan mendapatkan QR code dan dipasangkan pada alat musik mereka.

Dengan pemasangan QR code ini, selain masyarakat dapat lebih mudah mengapresiasi karya mereka dengan metode pembayaran non-tunai, musikus jalanan dapat mengakses pendataan transaksi harian dengan lebih mudah.

Tidak ketinggalan, musikus jalanan juga dapat melakukan perencanaan untuk mengatur pengeluaran harian, termasuk juga pemasukan dan penarikan tunai.

“Diharapkan lewat kolaborasi ini kami dapat mendukung para musikus jalanan yang berada di bawah naungan IMJ untuk dapat memiliki akses ke lembaga keuangan formal dimana mereka dapat memiliki rekening tabungan. Selain itu, juga memberikan ruang yang lebih besar untuk berkarya guna meningkatkan taraf dan kualitas hidup mereka,” tambah Aldi.

Di kesempatan yang sama, Andi Malewa, Pendiri Institut Musik Jalanan menyambut hangat kolaborasi antara GO-PAY dengan IMJ.

“Tak dapat dipungkiri bahwa seringkali musikus jalanan mendapatkan stigma negatif di mata masyarakat. Namun di IMJ, selama hampir 5 tahun terakhir kami terus berusaha membantu mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui beragam pelatihan yang dilakukan secara rutin. Dengan beragam program yang dijalankan, kini pendapatan mereka meningkat pesat hingga 300%. Melalui kolaborasi ini, kami berharap musikus jalanan bisa mendapatkan edukasi keuangan digital serta mendapat akses lebih luas ke ruang untuk berkarya dengan memanfaatkan ekosistem GOJEK. Dengan demikian, stigma negatif pada musikus jalanan mulai berubah sekaligus meningkatkan taraf dan kualitas hidup mereka,” jelas Andi.

Sejumlah musikus jalanan yang mendapatkan QR code dari GO-PAY merupakan musikus yang telah mengikuti program standarisasi IMJ.

Para musikus jalanan tersebut terlebih dulu mengikuti serangkaian program dan tes dibawah bimbingan dua dosen tetap IMJ, yakni Ridho Hafiedz dan Glenn Fredly.

Dalam program ini, seluruh musikus jalanan IMJ juga diharuskan lulus ujian tes kesehatan (anti narkoba) dan berkelakuan baik.

Ridho dan Glenn pun menyampaikan harapan mereka agar pemberdayaan musikus jalanan melalui literasi keuangan dengan teknologi pembayaran digital yang diberikan oleh GO-PAY dapat semakin memudahkan mereka dalam berkarya serta meningkatkan kemampuan mereka dalam pengaturan keuangan.

Mereka juga berharap bahwa kedepannya, program ini dapat berkembang dan menjangkau bagian lain dari ekosistem industri musik di Indonesia.

“Sejalan dengan misi GO-PAY untuk mendorong masyarakat terbiasa menggunakan teknologi pembayaran non tunai, kami ingin para musikus jalanan yang awalnya tidak memiliki akses sebagai pengguna bank dan ataupun tidak memiliki pengetahuan akan perencanaan keuangan jadi teredukasi dengan baik.

Selain itu, dengan pemanfaatan QR Code, GO-PAY juga bisa memberikan kemudahan bagi para musikus jalanan dalam melakukan penelusuran transaksi keuangan dan perencanaan keuangan,” jelas Aldi.

Sebagai bagian dari ekosistem dari GOJEK, para musikus jalanan di bawah binaan IMJ juga akan diberikan ruang berekspresi di panggung yang terdapat di area-area GO-FOOD Festival dan merchant-merchant pilihan GO-PAY.

Selain sebagai ruang ekspresi, panggung tambahan tersebut diharapkan juga membantu meningkatkan penghasilan para musikus jalanan di bawah asuhan IMJ.