tirto.id - Kewirausahaan menjadi solusi saat jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan orang yang mencari kerja. Sebab, saat seseorang mengembangkan sikap kewirausahaan maka dia tidak lagi bergantung pada ada tidaknya lowongan kerja.
Sebaliknya, orang tersebut berpikir sebaliknya untuk mendapatkan peluang menciptakan pekerjaan melalui proses kreatif dan inovasi.
Kewirausahaan adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Sementara, menurut pengertian yang terlampir dalam Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, kewirausahaan diartikan sebagai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi.
Tujuannya adalah memberikan pelayanan lebih baik dan atau mendapatkan keuntungan lebih besar.
Pelaku kewirausahaan disebut wirausahawan. Wirausahawan adalah orang yang memiliki bakat atau kepandaian untuk mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru menyusun kegiatan pengadaan produk baru, mengatur permodalan untuk operasional usaha, hingga memasarkan produknya.
Wirausahawan memiliki jiwa kepemimpinan dan inovator dalam menjalankan usaha.
Karakteristik kewirausahaan
Kewirausahaan, mengutip modul Prakarya dan Kewirausahaan (2020), memiliki berbagai karakteristik berikut:
1. Percaya diri. Wirausahawan memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan pekerjaan.
Termasuk, kepercayaan dirinya turut berpengaruh pada gagasan, karsa,inisiatif, kreativitas, dan segala hal yang diperlukan untuk menunjang usahanya.
2. Berorientasi tugas dan hasil. Seorang wirausahawan mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi laba, tekun, dan bekerja keras. Dia sangat memperhatikan setiap tugas demi mendapatkan hasil yang hendak dituju.
3.Berani mengambil risiko. Menjadi wirausahawan berarti harus mau mengambil risiko. Sebab, bekerja dengan membuka usaha sendiri memiliki risiko kegagalan dan keberhasilan. Dan, wirausahawan akan selalu mencari jalan agar usahanya tidak sampai gagal.
4. Kepemimpinan. wirausahawan mesti memiliki sifat teladan dalam urusan kepemimpinan. Dia memiliki visi jelas, berintegritas, harus mampu berkomunikasi, teladan, rendah hati, memotivasi, mau mendengar, hingga berlaku adil. Semua sikap kepemimpinan hadir dalam setiap aspek saat menjalankan usaha.
5. Keaslian (orisinalitas). Wirausahawan selalu mengembangkan ide kreatif dan mencari inovasi baru.
Orisinalitas inilah yang membuat wirausahawan tertantang untuk menciptakan produk-produk baru yang menurutnya dibutuhkan masyarakat.
Sebutkan 5 Manfaat Kewirausahaan
Thomas W Zimmerer et al. (2005) berpendapat bahwa kewirausahaan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Membuka peluang dan kebebasan dalam mengendalikan nasib sendiri. Dengan memiliki usaha sendiri, maka seorang wirausahawan memperoleh kebebasan menentukan tujuan hidupnya termasuk target dari usahanya.
2. Memiliki peluang untuk menciptakan perubahan. Wirausahawan berpotensi untuk meraih banyak potensi untuk melakukan perubahan pada berbagai hal yang menurutnya sangat penting.
Contohnya membuat pemrosesan limbah daur ulang yang berkontribusi pada pelestarian alam, atau menyediakan perumahan sederhana yang sehat bagi orang lain.
3. Terbuka peluang dalam mewujudkan potensi diri seutuhnya. Orang yang memutuskan berwirausaha dapat mengembangkan potensi diri yang dimilikinya.
Misalnya, dia bisa menjalankan hobi yang sekaligus dikembangkan sebagai lahan bisnis mandiri.
Di samping itu, mereka menyadari bahwa maju-tidaknya bisnis cukup dipengaruhi aktualisasi diri. Dari situ, wirausahawan dapat berkreasi, berinovasi, dan menentukan visi ke depan.
4. Berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Mengutip modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas 10 (2017) terbitan Kemdikbud, orang yang bekerja pada perusahaannya sendiri memiliki peluang empat kali lebih tinggi memperoleh pendapatan ketimbang orang-orang yang bekerja bagi orang lain atau menjadi karyawan. Keuntungan menjadi motivasi bagi wirausahawan untuk terus berkarya.
6. Dapat berperan aktif dalam masyarakat dan memperoleh pengakuan atas usahanya. Orang yang memiliki usaha sendiri umumnya cukup dihormati dan dipercaya oleh masyarakat seiring dengan kemajuan yang dialami usahanya.
Wirausahawan mengadakan hubungan bisnis dengan masyarakat atas dasar kepercayaan. Semakin dipercaya maka pengakuan dari masyarakat makin kuat sehingga layak menjadi perusahaan bonafide.
7. Berpeluang melakukan sesuatu yang disukai dan melakukan pekerjaan dengan rasa senang. Wirausahawan, sekali pun usahanya masih kecil, sering mengoperasikan bisnisnya bukan semata untuk bekerja. Namun, mereka menjalankan bisnis karena tertarik dan menyukai hal yang dilakukannya.
Oleh sebab itu, tidak heran bila wirausahawan kadang sampai lupa waktu saat mengembangkan bisnisnya karena terlalu menikmati pekerjaan. Mereka senang dan menganggap kendala bisnis sebagai tantangan.
Berbagai manfaat kewirausahaan tersebut menunjukkan, satu hal yang sangat kentara dari kewirausahaan adalah faktor kebebasan.
Berwirausaha memberikan pada pelakunya untuk melakukan apa pun yang disukainya dan diperlukan untuk pengembangan usaha.
Hal ini tidak bisa dinikmati saat seseorang masih menjadi karyawan yang bekerja di bawah kendali atau pemilik perusahaan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo