tirto.id - PT Astra Honda Motor (AHM) baru saja meluncurkan skutik terbaru, Honda ADV 150 di GIIAS 2019.
Berbeda dari PCX yang elegan, ADV150 lebih gagah dan terkesan cocok untuk kebutuhan dual purpose. Motor ini diperkirakan akan membuka pangsa pasar baru di kelas skutik 150 cc.
Sesuai namanya ADV150 memang ditujukan bagi penggemar touring, baik itu jarak menengah maupun jarak jauh yang melewati berbagai permukaan jalan.
"Jadi [ADV 150] memang lebih fokus di on road, urban, juga touring. Bukan trabas, off road, bukan ke sana [seperti X-ADV 750]," buka Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran PT AHM.
Sementara untuk target konsumennya, Honda ADV150 ditujukan bagi konsumen muda berusia sekitar 25 sampai 35 tahun. "Kami lihat perkembangan pasar skutik 150 cc tak hanya ingin yang elegan dan luxury, tapi juga yang sporty namun juga futuristik," sambungnya.
Sampai akhir tahun lalu segmen skutik memang mengalami pertumbuhan signifikan. Dari 4,85 juta unit di tahun 2017 dan menjadi 5,4 juta pada 2018. Menurut Thomas, skutik di segmen ini pangsa pasarnya sudah 23 persen dan diprediksi akan terus meningkat.
Honda ADV150 saat ini diproduksi dari pabrik Honda di Sunter, Jakarta. Kandungan lokalnya sudah mencapai 90 persen dan bakal segera diekspor juga ke mancanegara.
"Kami menargetkan per tahun bisa 100 ribu unit, sebulannya sekitar 10 ribuan unit," ujar Thomas kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2019).
Bicara soal dapur pacu, ADV150 menggunakan basis mesin yang sama dengan PCX150. Begitu juga pada bagian sasisnya, yang hanya sedikit lebih pendek. Sebab kedua memang produk dirancang pada saat yang bersamaan.
"Tentu saja pengembangan tersebut sudah dimulai dari model PCX. Pada saat pengembangan PCX, di tengah-tengahnya juga dimulai pengembangan model ADV150," kata Toshiyuki Inuma, Presiden Direktur PT AHM.
Meski begitu ada sedikit racikan berbeda pada mesin ADV150 yang membuatnya lebih bertenaga pada putaran bawah. Kazuya Minowa, ADV150 Large Project Leader, Honda R&D Southeast Asia, menyebutkan jika akselerasi motor ini lebih responsif ketimbang PCX.
"Mesin sama, tetapi ada beberapa pengaturan yang berbeda. Di mana tenaga mesin diset pada rpm rendah dan menengah untuk meningkatkan torsi pada kecepatan rendah," jelasnya.
Kemudian dari sisi bantingan, suspensi depan motor ini mengusung model yang lebih panjang, sedangkan bagiang belakang sudah menggunakan suspensi dengan sub tank.
"Sehingga pengalaman berkendara motor ini akan berbeda. Oleh karena itu kami sendiri berencana untuk membentuk pasar baru," pungkas Inuma.
Penulis: Dio Dananjaya
Editor: Yantina Debora