Menuju konten utama

Gerindra Pertanyakan Kapasitas Luhut Temui Ma'ruf Amin

Gerindra mempertanyakan kedatangan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) ke rumah Ketua MUI Ma'ruf Amin, mengingat bukan tugas pokok dan fungsinya menangani kasus yang membelit terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama.

Gerindra Pertanyakan Kapasitas Luhut Temui Ma'ruf Amin
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan. [ANTARA FOTO/Reno Esnir]

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, mempertanyakan kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman, Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Binsar Pandjaitan, ke rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, pada Rabu (1/2/2017) malam.

Pandjaitan tidak sendirian karena dia didampingi Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal TNI Mohammad Iriawan, dan Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Teddy Lhaksmana.

"Saya ingin tanya, Pak Luhut datang ke kediaman Kiai Ma'ruf atas perintah Presiden Jokowi atau Ahok? Datang ke rumah Kiai Ma'ruf bawa Kapolda, bawa Pangdam, publik kan melihatnya Pak Luhut datang untuk menyelesaikan masalah Ahok," kata Rosiade, di Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Menurut dia, Pandjaitan memiliki tugas pokok dan fungsinya di Kabinet Kerja membidangi masalah kemaritiman. Sedangkan politik dan keamanan negara adalah tugas menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan, yang kini dijabat Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto.

Rosiade menyatakan, tentu kedatangan Pandjaitan ke rumah Kiai Ma'ruf patut dipertanyakan karena bukan tugas pokok dan fungsinya menangani kasus yang membelit terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Purnama.

Tokoh muda Minang itu menjelaskan, dugaan penyadapan pihak Ahok terhadap Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin, sangat terang menyalahi aturan. Jika benar ada penyadapan alat komunikasi, maka itu merusak demokrasi dan bisa merusak tatanan negara.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pertemuannya dengan Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin pada Rabu malam kemarin membahas masalah persatuan bangsa.

"Pak Kiai Ma'ruf dan saya sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian di Indonesia ini," kata dia pada Kamis (2/2/2017) seperti dikutip Antara.

Namun, Luhut menegaskan inisiatifnya menemui Ma`ruf itu tidak dalam kapasitasnya sebagai menteri, melainkan sahabat.

"Saya datang bukan sebagai menteri tapi sebagai teman baik, teman yang sudah kenal lama. Hubungan saya dengan Nahdlatul Ulama kan sangat baik, beliau juga Rais Aam NU. Kebetulan, pada saat itu hadir juga Kapolda (Kapolda Metro Jaya) dan Pangdam (Pangdam Jaya)," kata Luhut.

Menanggapi pertemuan Luhut dan Ma'ruf, Presiden Joko Widodo mengklaim tidak memerintahkan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan untuk menemui Ketua MUI Ma’ruf Amin pada Rabu malam kemarin.

Sebagaimana dilansir laman Sekretariat Kabinet, saat memberi keterangan ke wartawan di sela pembukaan Kongres Forum Rektor Indonesia (FRI) di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (2/2/2017), Jokowi menyatakan pertemuan tersebut terjadi atas inisiatif pribadi Luhut.

Jokowi tidak mempermasalahkan pertemuan itu sepanjang bertujuan demi kebaikan negara. Hasil pertemuan itu juga akan disampaikan Luhut ke Jokowi pada Kamis siang.

Baca juga artikel terkait KASUS DUGAAN PENISTAAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri