Menuju konten utama

Gerhana Bulan Total 28 Juli Langka karena Terlama di Abad 21

"Proses gerhana bulan terjadi selama enam jam 17 menit, dengan gerhana bulan total mencapai 103 menit merupakan yang terlama hingga lebih dari 100 tahun ke depan"

Gerhana Bulan Total 28 Juli Langka karena Terlama di Abad 21
Warga berpose dengan latar gerhana bulan "super blue blood moon" yang ditampilkan di layar saat gerhana tersebut terlihat dari Masjid Al-Akbar, Surabaya, Rabu (31/1/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

tirto.id - Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly mengatakan peristiwa gerhana bulan yang terjadi pada 28 Juli 2018 dini hari merupakan peristiwa langka, karena merupakan gerhana bulan total terlama pada abad ke-21.

"Gerhana dimulai ketika piringan bulan memasuki penumbra bumi pukul 00.13 WIB. Bulan terlihat memerah dan mencapai puncak gerhana bulan pada pukul 03.22 WIB," kata Sadly di sela-sela pemantauan gerhana bulan total di Gedung A BMKG, Jakarta, Sabtu (28/7/2018) dini hari.

Sadly mengatakan piringan bulan berwarna merah saat gerhana bulan total disebabkan cahaya matahari yang dihamburkan atmosfer bumi, kemudian cahaya merahnya diteruskan ke bulan.

Peristiwa bulan merah akan berakhir pada pukul 04.13 WIB ketika piringan bulan kembali memasuki penumbra bumi. Gerhana bulan selesai pukul 06.30 ketika bulan meninggalkan penumbra bumi.

"Proses gerhana bulan terjadi selama enam jam 17 menit, dengan gerhana bulan total mencapai 103 menit merupakan yang terlama hingga lebih dari 100 tahun ke depan," tuturnya.

Gerhana bulan total dengan fase totalitas lebih lama akan terjadi pada 9 Juni 2123, yaitu mencapai 106 menit. Namun, peristiwa tersebut tidak akan dapat teramati dari Indonesia.

Gerhana bulan total dengan fase totalitas yang lebih lama dan dapat diamati dari Indonesia baru akan terjadi lagi pada 19 Juni 2141, mencapai 106 menit.

"Mengingat peristiwa ini langka, BMKG melakukan pengamatan di 24 lokasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," ujarnya.

Menurut Kepala Bagian Humas BMKG Hary Djatmiko yang dikutip dari Antara, Rabu (25/7/2018), BMKG melakukan pengamatan gerhana bulan total (GBT) di 20 titik melalui Stasiun Geofisika. Sejumlah titik pengamatan tersebut antara lain di Banda Aceh, Medan, Padang Panjang, Kepahiang, Tangerang, Jakarta, dan Bandung.

Kemudian di Yogyakarta, Karangkates, Denpasar, Waingapu, Kupang, Gowa, Makassar, Palu, Manado, Ternate, Ambon, Jayapura, dan Mataram. Masih menurut BMKG, GBT pada 28 Juli 2018 akan berlangsung selama 103 menit dan terlama di abad ini yang dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Bagi Anda yang terlewat atau belum menyaksikan fenomena langka ini, dapat mengakses melalui live streaming GBT pada Sabtu (28/7) di laman BMKG melalui tautan ini.

Baca juga artikel terkait GERHANA BULAN TOTAL

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri