Menuju konten utama

Gempa Lembata 6,9 SR Rusak Sejumlah Rumah Warga

Gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) akibatkan sejumlah bangunan rumah warga di Kecamatan Ile Ape, Lembata rusak.

Gempa Lembata 6,9 SR Rusak Sejumlah Rumah Warga
Ilustrasi Gempa Bumi. Foto/istock

tirto.id - Sejumlah bangunan rumah warga di Kecamatan Ile Ape, Lembata mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) yang melanda wilayah itu pada Selasa pagi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tini Tadeus yang dihubungi Antara di Kupang, Selasa membenarkan adanya kerusakan bangunan rumah warga.

Menurut dia, bangunan rumah yang rusak itu umumnya yang dibangun di bawah kaki gunung Ile Ape.

"Laporan lengkapnya belum kami terima, tetapi memang ada kerusakan bangunan rumah warga," katanya.

Mengenai kondisi gunung, dia mengatakan saat ini masih berstatus waspada, tetapi warga tetap diminta untuk waspada.

"Memang ada peningkatan aktivitas Gunung Lewotolok dalam beberapa hari terakhir ini, tetapi hingga saat ini kondisinya masih biasa-biasanya saja," ujarnya.

Namun warga diminta untuk tetap waspada sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari petugas pengamat gunung berapi di wilayah itu, menurut Tini Tadeus.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, sejak Selasa dini hari hingga siang ini telah terjadi empat kali gempa magnitude cukut kuat di wilayah Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan berkisar antara 4,5-4,9 SR itu pertama terjadi pada pukul 00.53 WITA, kedua terjadi pada pukul 02.15 WITA, ketiga terjadi pada pukul 02.24 WITA dan gempa keempat terjadi pada pukul 06.15 WITA.

Gempa tersebut dirasakan di Pulau Adonara dan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi berkekuatan 4,9 Skala Richter, menurut Kepala BMKG Kupang/Koordinator BMKG NTT, Hasanudin.

Pusat gempa bumi berada di darat 23 km arah Barat Laut Kota LEMBATA dengan koordinat 8,26 LS dan 123,47 BT di darat pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas Gempa bumi BMKG (SIG-BMKG) atau III-IV skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) di wilayah Lembata dan sekitarnya.

Kemudian berdasarkan informasi masyarakat yang diterima di BMKG, getaran gempa bumi dirasakan II SIG-BMKG (III-IV MMI) di wilayah Lembata, Adonara II SIG-BMKG (III-IV MMI), dan Larantuka II SIG-BMKG (III-IV MMI).

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri