tirto.id - Maula Abelia Rizvihana menghabiskan libur panjang pada pertengahan Mei 2024 dengan berwisata di Kota Semarang, Jawa Tengah. Gadis belia asal Kabupaten Boyolali ini memilih pantai sebagai tujuan.
"Di Boyolali enggak ada pantai, makanya ke Semarang nyari pantai," cerita Abel, sapaannya, kepada kontributor Tirto, Selasa (21/5/2024).
Ditemani tantenya yang tinggal di Semarang, Abe memilih mengunjungi Pantai Tirang. Pantai yang baginya tidak asing lantaran belum lama ini fotonya berseliweran di beranda media sosial miliknya.
Gadis yang masih duduk di bangku SMP itu mengaku cukup menikmati suasana Pantai Tirang. Sepoi angin lautnya mengalahkan cuaca Semarang yang begitu terik.
Abel pun sempat berenang di tepi pantai. Setelahnya ia bersantai dan berteduh di gazebo. Pantai Tirang memang menyediakan fasilitas baru berupa gazebo bercat warna-warni yang berjejer di sepanjang pantai.
Seperti Abel, Dyah Kingkin juga suka berlibur ke pantai. Perempuan asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini mengaku sudah mengunjungi beberapa pantai di Semarang, salah satunya Pantai Tirang.
Tiket masuk Pantai Tirang cukup murah, hanya Rp5.000 pada hari biasa dan Rp10.000 saat hari libur. Pengunjung akan dikenai tarif tambahan jika menggunakan fasilitas seperti gazebo, tempat bilas, dan lahan parkir.
Menurut Dyah, secara umum Pantai Tirang cukup direkomendasikan untuk dikunjungi. Lingkungannya juga bersih. Hanya saja akses menuju pantai ada yang masih berupa jalan tanah.
Kelebihannya, kata dia, Pantai Tirang banyak area pasirnya, tidak seperti pantai-pantai lain di Semarang.
Punya Banyak Pantai
Kota Semarang memang mempunyai beberapa pantai yang dikelola sebagai objek wisata. Selain Pantai Tirang, terdapat Pantai Maron yang dekat dengan hutan mangrove; Pantai Baruna dengan keunikan area padang rumput sabananya; serta Pantai Marina.
Dari beberapa pantai tersebut, wisatawan lokal lebih memilih Pantai Marina, seperti Nayla Agustina dan Widyaningrum yang getol berkunjung ke sana. Saat ditemui, mereka sedang asyik berbincang di pinggir pantai sembari menunggu petang.
"Duduk-duduk saja, refreshing, sambil nunggu sunset," sahut Widya. Pantai Marina memang terkenal dengan kecantikan sunsetnya.
Keunggulan lain dari Pantai Marina adalah aksesnya yang sangat memadai, bahkan bus besar bisa masuk ke area pantai. Lokasinya juga tak jauh dari Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang baru.
Pada Rabu (22/5/2024) sore, terdapat dua bus besar yang mengangkut rombongan anak-anak. Mereka dari TK Kartini Gubug, Kabupaten Grobogan yang sedang outing class ke Pantai Marina.
"Ini rombongan TK, sekitar 60 anak yang didampingi orang tuanya masing-masing," tutur Nano sembari mengawasi buah hatinya yang sedang mandi air laut bersama teman-temannya.
Pantai Marina yang berada di lingkungan perumahan elite memiliki fasilitas lengkap. Di pantai ini, pelancong bisa menikmati restoran dan kafe di tepi pantai, menyewa kapal, hingga bermain jet sky.
Kunjungan Terus Meningkat
Menurut portir Pantai Marina, Jarot R.W, kunjungan ke objek wisata ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. "Saat ini rata-rata kunjungan per hari 1.000 orang," jelasnya, Rabu (22/5/2024).
Kata dia, biasanya kunjungan semakin ramai pada sore hari karena banyak yang ingin berburu momen matahari tenggelam atau sunset. Sementara hari libur, pagi pun ramai karena banyak pengunjung yang ingin mandi air laut.
Meskipun didominasi wisatawan lokal, Pantai Marina juga kadang dikunjungi wisatawan asing. "Dua minggu lalu ada wisatawan dari China empat orang. Sebelumnya juga ada dari Jepang, Korea, Thailand, dan Spanyol," ungkap Jarot.
Peningkatan kunjungan wisatawan juga terjadi di Pantai Tirang -- walaupun belum seramai Pantai Marina. Pantai Tirang kini dikelola secara profesional oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tambakrejo Hebat.
Pantai Tirang merupakan satu-satunya pantai yang berpasir alami di pesisir kota ini. Ketua Pokdarwis Tambakharjo Hebat, Dio Hermansyah mengaku bersyukur lantaran pengunjung Pantai Tirang perlahan terus mengalami peningkatan.
"Untuk pengunjung makin bertambah, apalagi saat akhir pekan. (Jumlah kunjungan) satu bulan terakhir mencapai 2.500 wisatawan," jelas Dio.
Secara umum, peminat pantai masih tinggi. Menurut data Statistik Pariwisata Jawa Tengah 2022, dari 44 event wisata dan objek wisata di Kota Semarang, wisata pantai masuk tiga besar jumlah kunjungan terbanyak.
Dalam data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistika (BPS) tersebut, khusus Pantai Marina pada tahun 2022 tercatat dikunjungi 681.681 wisatawan.
Jumlah kunjungan Pantai Marina bahkan melebihi Museum Lawang Sewu dan hanya kalah dengan kunjungan Kawasan Kota Lama Semarang yang memang menjadi wisata andalan Kota Lunpia.
Sub Koordinator Informasi Budaya & Pariwisata, Disbudpar Kota Semarang, Agus Kariswanto pernah menyampaikan tiga tempat wisata yang menjadi jujugan wisatawan saat libur lebaran 2024.
"Paling favorit itu destinasi Kota Lama Semarang. Kemudian ada Pantai Marina dan Museum Lawang Sewu," jelas Karis dalam siaran pers yang diterbitkan Jumat (12/5/2024).
Hingga berita ini ditulis, Kepala Disbudpar Kota Semarang R. Wing Wiyaryo belum mengonfirmasi data terbaru jumlah kunjungan pantai-pantai di Semarang.
Pengembangan Wisata Pantai
Wisata pantai di Kota Semarang yang antara lain meliputi Pantai Marina, Pantai Tirang, Pantai Maron, dan Pantai Baruna perlu terus dikembangkan. Sehingga, kelak menjadi destinasi yang semakin banyak dikunjungi wisatawan.
Akademisi Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Riska Dian Arifiana dkk., pada 2016 pernah menganalisis potensi dan pengembangan daya tarik wisata pantai di Kota Semarang.
Menurut penelitian itu, Pantai Marina merupakan pantai utama di Semarang yang paling banyak dikunjungi karena aksesibilitas jalan yang mudah, lokasi tidak jauh dari pusat kota, serta terdapat berbagai wahana serta fasilitas pendukung.
Sedangkan Pantai Tirang dan Pantai Maron, katanya, masih kurang diminati karena aksesibilitas jalan yang belum memadai dan lokasinya yang cukup jauh dengan pusat kota.
Meskipun penelitian Riska dkk., dilakukan pada 2016, ternyata masalah yang dibahas sampai sekarang masih relevan, seperti masih adanya akses jalan yang perlu perbaikan.
Padahal, aksesibilitas menjadi faktor pertimbangan wisatawan dalam mengunjungi suatu tempat.
Mesi Fitriani dalam e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol. 10 menyatakan, faktor yang dapat mempengaruhi kunjungan pada suatu destinasi wisata antara lain aksesibilitas, daya tarik, fasilitas, dan kualitas pelayanan.
Salah satu pengelola pantai di Semarang, Dio Hermansyah mengatakan akan terus melakukan pengembangan, salah satunya dengan menggandeng Pemerintah Kota Semarang untuk turut berperan membangun dan memajukan pantai.
Jika dikelola dengan optimal, bukan tidak mungkin wisata pantai di Kota Semarang kelak menjadi destinasi ikonik laiknya Kota Lama dan Lawang Sewu.
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Maya Saputri