Menuju konten utama
Kesehatan Anak

Gejala Dini Cerebral Palsy pada Bayi & Apakah Bisa Sembuh?

Anak yang menderita cerebral palsy tidak akan pernah kembali normal seperti anak-anak pada umumnya.

Gejala Dini Cerebral Palsy pada Bayi & Apakah Bisa Sembuh?
Ilustrasi penyakit lumpuh otak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gejala cerebral palsy atau lumpuh otak pada bayi kerap kali menjadi pertanyaan sebagian besar orang tua saat mendampingi tumbuh kembang anaknya.

Prostetis dan ortotis dari Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Fakhri Rekha Utama, mengatakan bahwa salah satu gejala cerebral palsy pada bayi yang kerap ditemui adalah bayi tampak terkulai lemas. Cerebral palsy dapat menyebabkan gangguan pada otot sehingga sulit bergerak.

"Gejala awalnya misalnya pas lahir, bayi lemas banget, enggak nangis sama sekali. Kalau diangkat dia terkulai," kata Fakhri seperti dilansir Antara.

Fakhri menjelaskan, hal tersebut bisa terjadi karena pada penderita cerebral palsy terdapat hambatan saat otak akan mentransfer sinyal ke otot. Akibatnya, otot tak mampu menangkap sinyal dari otak sehingga dia tak memberikan respons berupa gerakan (motorik).

Penyebab dan Cara Mencegah Cerebral Palsy

Adapun faktor risiko atau penyebab cerebral palsy, menurut Fakhri, bisa karena adanya masalah saat prenatal (sebelum kelahiran), natal (kelahiran), dan postnatal (setelah kelahiran).

"Saat prenatal, kebanyakan kasusnya karena kekurangan gizi si orang tua atau pernah terbentur, trauma, kecelakaan, padahal otak bayi di dalam kandungan sudah mulai berkembang," jelas Fakhri.

Untuk mencegah terjadinya cerebral palsy pada bayi, ia menyarankan agar ibu selalu memperhatikan asupan gizinya dengan baik. Selain itu, penting juga untuk memeriksakan kandungan secara rutin.

"Sementara saat natal, bisa jadi karena bayi terlilit tali pusar sehingga dia kekurangan oksigen di otaknya. Kalau postnatal, bisa jadi waktu lahir ya normal-normal saja. Tapi dia tiba-tiba panas, demam tinggi sampai 40 derajat celsius, dan ini bahaya sekali bagi bayi. Panas dengan tinggi segitu sampai kejang-kejang, itu akan merusak sel-sel otak dan memengaruhi ke bagian otot-otot tubuhnya," lanjut Fakhri.

Sayangnya, menurut Fakhri, kebanyakan orang tua kadang terlambat menyadari bahwa anaknya menderita cerebral palsy. Tak sedikit dari orang tua menganggap bayi yang terkulai lemah adalah hal wajar karena ototnya belum berkembang sempurna.

"Jadi seharusnya kalau sudah melihat ada keanehan seperti bayinya lemas, enggak gerak, enggak nangis, panas, kejang, langsung bawa ke dokter. Jangan dibiarkan, karena outcome-nya akan lebih parah dibandingkan yang sudah terdeteksi lebih dini," ujar Fakhri.

Bisakah Anak Penderita Cerebral Palsy Sembuh?

Fakhri mengatakan, anak yang menderita cerebral palsy tidak akan pernah kembali normal seperti anak-anak pada umumnya. Namun, jika kondisi tersebut terdeteksi sejak dini dan langsung diberikan terapi, maka akan mencegah kecacatan yang lebih parah.

Pada kesempatan yang sama, dosen prostetik dan ortotik dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Feryanda Utami menambahkan bahwa kesembuhan penderita cerebral palsy diukur dari bagaimana dia bisa berdiri sendiri menggunakan alat bantunya.

"Untuk itu, orang tua harus ekstra sabar dan disiplin, serta paham bahwa sembuhnya anak dengan cerebral palsy itu berarti dia bisa berdiri sendiri dengan alat bantunya, bisa belajar melangkah. Dia enggak pakai kursi roda aja udah bagus," kata Feryanda.

"Tapi kalau dibiarkan atau tidak ketahuan sejak awal, ini akan lebih susah karena sudah kaku banget. Goals memakai alat bantu bukan untuk koreksi lagi. Kalau koreksi kan masih bisa dibenerin, tapi kalau ini bukan lagi koreksi, tapi mengakomodasi," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya