tirto.id - Coldplay resmi akan menggelar konser di Stadium Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 15 November 2023. Band asal Inggris tersebut akan menghibur penonton dengan empat personelnya.
Konfirmasi mengenai konser Coldplay disampaikan oleh TEM Presents dan PK Entertainment, sebagai promotor melalui akun Instagram resmi mereka.
Dua promotor mengumumkan jadwal konser dengan mengunggah video sambutan empat personel Coldplay untuk konfirmasi kedatangan mereka yang pertama kali ke Indonesia.
“Halo, apa kabar semua orang di Indonesia? Kami sangat bersemangat untuk mengumumkan konser pertama kami di negara indahmu, kami akan ada di Indonesia, di Jakarta pada tanggal 15 November, kami berharap untuk bertemu dengan kalian di sana,” ujar Coldplay dilansir laman Instagram resmi TEM Presents dan PK Entertainment.
Kedatangan Coldplay di Indonesia masuk ke dalam rangkaian tur dunia di Benua Asia dan Amerika bertajuk Music of the Spheres.
Melansir laman resmi Coldplay, tur benua Asia dan Australia mereka akan digelar di lima negara, yaitu Jepang, Tokyo, Indonesia, Australia, dan Malaysia.
Personel Coldplay yang akan Konser di Jakarta
Coldplay akan hadir di Jakarta dengan empat personel formasi lengkap, yang meliputi:
- Chris Martin, sang vokalis
- Jonny Buckland, pemain gitar
- Guy Berryman, pemain bass
- Will Champion, penggebuk drum
Jadwal Pembelian Tiket Konser Coldplay Jakarta 2023
Tiket konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang akan dijual secara online melalui link coldplayinjakarta.com. Melansir pengumuman resminya akan ada kloter jadwal pembelian tiket, yaitu:
- Presale: 17 – 18 Mei 2023 Pukul 10.00 WIB
- Public on sale: 19 Mei Pukul 10.00 WIB
Profil Coldplay akan Gelar Konser di Jakarta 2023
IMDb menulis Coldplay adalah band rock asal Inggris yang dibentuk di London pada tahun 1996. Band ini digawangi oleh vokalis dan pianis Chris Martin, gitaris Jonny Buckland, bassis Guy Berryman, drummer Will Champion, dan direktur kreatif Phil Harvey.
Mereka bertemu di University College London dan mulai bermain musik bersama dari tahun 1996 hingga 1998. Pada masa awalnya, mereka menamakan diri mereka Pectoralz dan kemudian Starfish.
Britannica melaporkan, Coldplay menembus U.K. Top 100 pada tahun 1999 dengan single "Brothers & Sisters" di label independen Fierce Panda sebelum menandatangani kontrak dengan label mayor Parlaphone. Di tahun yang sama, band ini merilis EP Blue Room yang mendapat banyak ulasan positif.
Debut album penuh pertama mereka bertajuk Parachutes (2000), terjual jutaan keping dengan single andalan mereka "Yellow". Parachutes membuat band ini meraih Penghargaan Grammy pertamanya, untuk album alternatif terbaik, dan membuka jalan bagi album selanjutnya A Rush of Blood to the Head (2002).
Album tersebut membuat grup ini meraih dua Penghargaan Grammy lagi, dan single seperti "Clocks" membantu mendorong total penjualan album band ini melampaui angka 20 juta.
Coldplay melanjutkan kiprahnya dengan merilis album konser Live 2003 (2003) dan X & Y (2005), sebuah koleksi lagu-lagu rock yang digerakkan oleh gitar dan cocok untuk di arena (termasuk single hit "Speed of Sound") yang mengangkat grup ini ke peringkat "band-band besar" seperti U2 dan Radiohead.
Selanjutnya, album mereka yang rilis pada tahun 2008, Viva la Vida, yang sebagian diproduseri oleh Brian Eno, menduduki puncak tangga lagu di Amerika Serikat dan Inggris, dan lagu utama album tersebut, yang bisa dibilang merupakan upaya Coldplay yang paling ramah di radio, adalah single nomor satu di kedua sisi Atlantik.
Popularitas tersebut tercermin dalam upacara Grammy Awards 2009, di mana band ini meraih penghargaan untuk lagu tahun ini, album rock terbaik, dan penampilan pop terbaik oleh grup.
Bekerja sama lagi dengan Eno, Coldplay kembali dengan Mylo Xyloto (2011), yang secara khusus menampilkan duet antara Martin dan penyanyi pop Rihanna. Rilisan berikutnya termasuk Ghost Stories (2014), yang menghasilkan single hit "Magic" dan "A Sky Full of Stars"; A Head Full of Dreams (2015); dan EP Kaleidoscope (2017).
Untuk menandai perilisan Everyday Life (2019), Coldplay menampilkan dua konser yang disiarkan langsung, satu saat matahari terbit dan satu lagi saat matahari terbenam di Amman, Yordania.
Pada tahun 2021, Music of the Spheres muncul, dan menjadi album studio kesembilan berturut-turut yang mencapai posisi teratas tangga album Inggris.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto