Menuju konten utama

Fungsi Booster Rem, Jenis, dan Cara Kerjanya pada Kendaraan

Untuk mempermudah proses pengereman pada mobil, pemilik kendaraan dapat memanfaatkan komponen tambahan berupa booster rem. Berikut penjelasan lengkapnya.

Fungsi Booster Rem, Jenis, dan Cara Kerjanya pada Kendaraan
Ilustrasi pedal rem mobil. FOTO/istock

tirto.id - Demi kenyamanan dan keselamatan berkendara, pemilik mobil harus memahami terkait booster rem, fungsi, jenis, dan cara kerjanya.

Booster rem merupakan komponen tambahan pada rem yang berguna meningkatkan daya pengendalian dan respons pengereman.

Dengan menggunakan booster rem mobil, pedal rem akan lebih responsif dan ringan saat diinjak. Penjelasan lebih lanjut terkait cara kerja booster rem dan jenisnya dapat disimak di bawah ini.

Apa itu Booster Rem pada Mobil?

Booster rem adalah komponen tambahan yang diletakkan di antara pedal rem dan master silinder di bagian ruang mesin. Ketika pengemudi menginjak pedal rem, booster rem mobil akan meningkatkan gaya pada rem, sehingga kendaraan lebih mudah dihentikan.

Booster rem mobil berfungsi memperkuat torsi yang diterima oleh pedal rem. Dengan adanya booster rem, proses pengereman akan lebih mudah dan ringan. Tanpa perlu banyak mengeluarkan energi saat menginjak pedal rem, proses pengereman akan lebih responsif.

Penguat rem atau booster rem sangat bermanfaat kala situasi darurat. Dengan booster rem, pengemudi dapat lebih cepat menghentikan kendaraan tanpa harus mengeluarkan energi berlebih. Dengan sekali injak pedal pedal rem, mobil bisa langsung berhenti.

Booster rem mobil atau brake booster memanfaatkan perbedaan antara engine vakum dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan tenaga pendorong proporsional untuk menekan pedal rem.

Tenaga pendorong bantuan ini dapat meringankan gaya atau energi yang diaplikasikan oleh kaki pengemudi. Dengan begitu, rem terasa lebih ringan di kaki.

Booster rem bisa dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integral) atau secara terpisah. Booster rem yang bersatu dengan master silinder biasanya diaplikasikan pada kendaraan penumpang dan truk kecil.

Sementara itu, untuk kendaraan berjenis diesel, booster rem akan diganti dengan pompa vakum. Ini dilakukan karena kevakuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.

Fungsi Booster Rem pada Mobil

Fungsi booster rem yang utama adalah membantu meningkatkan daya pengendalian dan respons saat pengereman. Berikut penjelasan selengkapnya terkait fungsi booster rem mobil.

1. Pengereman menjadi lebih ringan

Booster rem berfungsi mengurangi usaha atau energi yang dibutuhkan untuk menekan pedal rem. Dengan bantuan booster atau penguat rem, pengemudi dapat melakukan pengereman lebih kuat dengan tekanan pedal lebih ringan.

2. Meningkatkan keselamatan

Fungsi booster rem lainnya ialah meningkatkan keselamatan. Jika pengereman dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih efisien, faktor keselamatan selama berkendara akan lebih meningkat. Hal itu juga membuat pengemudi dapat merespons situasi darurat dengan lebih cepat dan efektif.

3. Kontrol pengemudi akan lebih baik

Booster rem berfungsi membantu pengemudi mengontrol pengereman secara lebih presisi, terutama dalam situasi berbahaya di jalan. Hal itu membantu pengemudi mengendalikan kendaraan pada situasi darurat sekali pun.

4. Membantu mengalirkan tekanan hidrolik dari pedal rem ke sistem rem

Fungsi booster lainnya adalah membantu mengalirkan tekanan hidrolik dari pedal ke sistem rem. Dengan bantuan booster rem, respons pengereman akan lebih cepat dan efisien.

5. Membuat pengemudi lebih nyaman saat berkendara

Fungsi booster rem yang tak kalah penting ialah meningkatkan kenyamanan berkendara. Hal itu muncul karena pengemudi merasa bisa memegang kendali dan kontrol rem mobil dengan lebih baik.

Jenis-Jenis Booster Rem

Secara garis besar booster rem mobil terdiri dari dua jenis, yaitu booster rem tipe vakum dan hidrolik atau hydro-boost. Berikut penjelasan masing-masing jenis booster rem.

1. Vacuum booster

Jenis booster rem ini menggunakan perbedaan tekanan udara antara ruang vakum di dalam booster dan atmosfer luar. Saat pengemudi menginjak pedal rem, udara di dalam booster dikompresi. Hal ini akan menghasilkan tekanan yang membuat proses pengereman akan lebih mudah.

Intinya, booster rem vacuum menggunakan kevakuman pada intake manifold untuk menambah gaya atau energi pengereman yang bermanfaat memperingan pengemudi saat menginjak pedal rem.

2. Hydro-boost

Booster rem hidrolik menggunakan tekanan dari sistem cairan hidrolik, seperti power steering, untuk membantu proses pengereman dan memperingan pengemudi saat menginjak pedal rem.

Jenis booster rem ini sering ditemukan pada mobil-mobil dengan sistem pengereman hidrolik. Tekanan hidrolik pada booster rem hydro-boost didapatkan dari pompa.

Cara Kerja Booster Rem pada Mobil

Untuk memahami secara utuh, pemilik mobil juga perlu mengetahui cara kerja booster rem mobil yang ada di dalam mobilnya. Berikut penjelasan cara kerja penguat rem berdasarkan jenisnya.

A. Booster Rem Tipe Vacuum

Booster rem tipe vacuum bekerja ketika mesin hidup. Berikut penjelasan cara kerja booster rem tipe vacuum bekerja ketika pedal rem bebas, pedal rem diinjak, dan saat mesin mati.

1. Saat pedal rem bebas

Saat pedal rem tidak diinjak vacuum port internal pada booster rem akan terbuka. Hal ini membuat kevakuman pada ruang tekanan konstan yang berada di belakang piston terhubung dengan ruang tekanan variabel di depannya.

Kondisi tersebut akan memunculkan kevakuman pada kedua ruangan. Dengan begitu, ruangan pada kedua sisi diafragma pun akan menjadi vacuum.

Karena tidak ada perbedaan tekanan di kedua ruangan, maka pegas diafragma akan menekan piston ke arah dasar. Akibatnya, push rod tidak akan menekan master silinder.

2. Saat pedal rem diinjak

Saat pengemudi menginjak pedal rem, push rod pada sisi pedal akan bergerak maju. Akibatnya, piston akan menutup vacuum port internal dan membuka inlet air valve. Hal ini akan membuat ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel tidak berhubungan.

Setelah itu, ruang tekanan variabel akan berhubungan dengan udara luar karena inlet air valve terbuka. Sebaliknya, ruang tekanan konstan akan tetap vacuum sehingga terjadi perbedaan tekanan antara keduanya.

Lalu, diafragma akan tertarik ke arah ruang vacuum sehingga diafragma akan melawan tekanan pegas diafragma. Kemudian, diafragma akan menekan push rod yang menuju ke master silinder.

3. Saat mesin mati

Saat mesin mati, vacuum check valve pun akan menutup saluran. Namun, ini masih memungkinkan terdapat kevakuman di dalam booster rem.

Alhasil, ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti mesin mati secara mendadak, mobil masih masih bisa menggunakan booster rem untuk membantu pengereman sebanyak 2-3 kali proses pengereman sehingga menghindari terjadinya rem blong.

B. Booster Rem Tipe Hidrolik

Untuk booster rem yang bekerja dengan sistem tekanan hidrolik, tekanan udara atau tekanan hidrolik berfungsi memperkuat tenaga dari kaki pengemudi saat kaki menginjak pedal rem.

Jenis booster rem ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kompresor udara, vakum, dan unit hidrolik.

Cara kerja booster rem dengan tipe hidrolik adalah ketika pedal rem ditekan, kompresor udara akan memompa udara ke dalam vakum yang memiliki katup. Katup ini berfungsi membatasi aliran udara.

Udara tersebut akan diteruskan ke unit hidrolik yang memiliki piston dan cairan hidrolik. Selanjutnya, tenaga udara dari kompresor akan menekan piston hidrolik dan mengalirkan cairan hidrolik ke rem tromol.

Tekanan dari pedal rem yang hanya sedikit itu akan ditingkatkan. Hal ini akan menghasilkan daya rem yang lebih kuat.

Baca juga artikel terkait TIPS MOBIL atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gearbox
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Fadli Nasrudin