tirto.id - Rem merupakan salah satu komponen utama kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Perannya cukup krusial untuk mengendalikan laju kendaraan tersebut.
Prinsipnya diawali dengan gesekan dan perpindahan berat gravitasi.
Saat roda kendaraan berputar, terjadi gesekan antara permukaan ban dan medan alias jalan.
Apabila pengendara menginjak atau menekan rem, bagian cakram akan bergesekan hingga membuat ban berhenti total. Proses ini juga dibantu oleh gesekan antara ban dengan permukaan jalan.
Mulanya, kendaraan menggunakan rem konvensional. Namun, seiring perkembangan di bidang otomotif, sistem rem mulai berganti menjadi ABS (Anti Lock Braking system).
Lantas, apa perbedaan antara sistem rem konvensional dan sistem rem ABS?
Perbandingan antara Sistem Rem Konvensional dan Sistem Rem ABS
Perbandingan antara sistem rem konvensional dapat dibedakan berdasarkan cara kerja, keamanan, harga, perawatan, serta ketersediaan barang.
Kedua jenis rem tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. Namun, ketersediaan sistem rem konvensional di pasaran cenderung menurun seiring berkembangkan sistem rem ABS.
Dikutip dari modul Dasar-Dasar Teknik Otomotif untuk SMK/MAK Kelas X Semester 1 (2022), kelebihan sistem rem ABS salah satunya memudahkan pengendalian stir kemudi saat pengereman.
Komponen rem ABS meliputi ECM (electronic control module), sensor kecepatan, katup rem, dan pompa.
Sementara itu, rem konvensional hanya memiliki satu komponen utama yakni bantalan rem.
Cara kerja rem ABS bermula dari proses pendeteksian kecepatan roda. Kemudian, rem ABS akan mengontrol tekanan sistem rem. Hal tersebut berguna supaya roda tidak terkunci ketika terjadi pengereman darurat.
Di sisi lain, dalam sistem rem konvensional, semuanya dilakukan secara manual oleh pengemudi.
Performa rem ABS juga lebih aman dibanding rem konvensional, terutama saat terjadi pengereman darurat.
Sistem ABS yang mencegah roda terkunci, relatif memungkinkan pengemudi mengontrol arah kendaraan, terlebih menjauhi kecelakaan.
Namun demikian, kelebihan rem konvensional tetap ada, yakni harga yang lebih murah. Sementara itu, sistem rem ABS cenderung lebih mahal.
Selain itu, rem ABS harus dirawat secara baik. Sebab, sensor dan katup rem ABS cenderung berisiko rusak akibat debu dan kotoran lain.
Perbedaan Rem ABS dan Non-ABS
Berikut ini tabel perbandingan antara sistem rem konvensional alias non-ABS dan sistem rem ABS:
Aspek Perbedaan | Rem ABS | Rem Konvensional |
1. Komponen | ECM, Sensor Kecepatan, Katup Rem, dan Pompa | Bantalan Rem Saja |
2. Cara Kerja | Mendeteksi kecepatan roda serta mengontrol tekanan sistem rem sehingga roda tidak terkunci ketika terjadi pengereman darurat | Tekanan pada sistem rem melalui pedal |
3. Keamanan | Bekerja lebih aman saat terjadi pengereman darurat | Dapat membuat roda terkunci sewaktu pengereman serta memungkinkan hilangnya kontrol kendaraan |
4. Harga | Harga yang lebih mahal | Harga lebih murah |
5. Perawatan | Perawatan lebih ketat terutama menjaga bagian sensor dan katup rem | Perawatan lebih murah dan cepat |
6. Ketersediaan | Banyak tersedia di bengkel-bengkel | Dimungkinkan ketersediaan akan menurun |
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin