Menuju konten utama

Mengapa Hari Raya Paskah Terlambat Pada Tahun 2025?

Hari Raya Paskah Tahun 2025 memiliki tanggal berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Lantas, apa penyebab Paskah terlambat pada tahun 2025?

Mengapa Hari Raya Paskah Terlambat Pada Tahun 2025?
Ilustrasi Misa Paskah. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.

tirto.id - Hari Raya Paskah tahun 2025 lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Fenomena ini memicu pertanyaan di banyak kalangan, mengingat Paskah biasanya dirayakan pada akhir Maret atau awal April.

Penentuan tanggal Paskah, yang didasarkan pada kalender lunar Gereja, sering kali menjadi topik menarik karena melibatkan perhitungan astronomis yang kompleks.

Tahun ini, pergeseran tersebut memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tradisi liturgi dan makna spiritual di balik perayaan kebangkitan Kristus.

Mengapa Hari Raya Paskah Terlambat Tahun 2025?

Perayaan Paskah menjadi momen penting dalam tradisi Kristen untuk memperingati penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Namun, banyak orang bertanya-tanya mengapa tanggal peringatan kedua hari ini berubah setiap tahunnya.

Pergantian tanggal ini disebabkan oleh perhitungan berdasarkan siklus bulan dan matahari. Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama yang terjadi pada atau setelah 21 Maret.

Tanggal 21 Maret sendiri ditetapkan sebagai waktu rata-rata ekuinoks musim semi di belahan bumi utara, saat durasi siang dan malam sama panjang.

Sebelumnya, ada perbedaan dalam menentukan tanggal perayaan ini di antara berbagai tradisi Kristen, seperti Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Protestan. Menentukan tanggal Paskah seringkali memerlukan keahlian astronomi yang kompleks.

Sebagian kepercayaan dan agama di dunia menggunakan kalender berbasis pergerakan Bulan mengelilingi Bumi. Contohnya adalah kalender Hijriah dan kalender lunar yang digunakan untuk menentukan tahun baru Imlek.

Namun, agama Kristen dan Katolik menggunakan kalender Gregorian berdasarkan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari. Meski begitu, penetapan tanggal Paskah tetap mengacu pada fase Bulan, khususnya bulan purnama pertama yang muncul di waktu tertentu setiap tahun.

Pada tahun 325 Masehi, Konsili Nicea menyepakati metode standar untuk menentukan tanggal Paskah guna menyelaraskan berbagai tradisi Kristen saat itu. Keputusan Konsili Nicea didasarkan pada beberapa alasan.

Pertama, untuk menyatukan perhitungan yang berbeda di antara gereja-gereja, baik yang mengikuti kalender Yahudi maupun yang tidak. Kedua, untuk memastikan Paskah tidak bertepatan dengan perayaan Yahudi, yang dianggap tidak sejalan dengan tradisi Kristen.

Ketiga, untuk menyederhanakan metode perhitungan tanpa bergantung pada pengetahuan astronomi yang sulit. Terakhir, untuk menghormati hari Minggu sebagai hari kebangkitan Yesus, yang merupakan inti dari perayaan Paskah.

Mengenai hal tersebut, perayaan Hari Raya Paskah pada tahun 2025 ini akan berlangsung pada hari Minggu, 20 April 2025.

Baca juga artikel terkait PASKAH atau tulisan lainnya dari Yulita Putri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Yulita Putri
Penulis: Yulita Putri
Editor: Indyra Yasmin