tirto.id - Sebelum bepergian dengan kendaraan pribadi, tidak ada salahnya untuk selalu memperhatikan kondisi kendaraan, terutama pada sistem pengereman. Ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam keselamatan berkendara.
Kurangnya perawatan juga seringkali menjadi penyebab masalah utama pada kendaraan seperti rem blong. Istilah rem blong merujuk pada situasi di mana sistem pengereman mobil gagal bekerja untuk mengurangi kecepatan kendaraan.
Secara teknis, sebagian besar kendaraan saat ini memiliki rem depan cakram dan rem belakang tromol yang dikendalikan melalui pedal rem. Sistemnya memanfaatkan tekanan dari fluida yang sering disebut sebagai minyak rem.
Minyak rem ini umumnya berfungsi untuk menekan kampas rem saat terjadi pengereman dalam mengurangi kecepatan roda mobil. Kelalaian pengguna yang membiarkan minyak rem pada mobil habis menjadi salah satu penyebab utama terjadinya rem blong.
Masuknya udara pada sirkulasi minyak rem yang menyebabkan terjadinya oksidasi serta menghasilkan uap air juga bisa menjadi faktor lainnya. Uap air yang terbentuk akan menguap saat panas dan membuat tekanan minyak rem menurun.
Selain itu, kualitas minyak rem juga perlu diperhatikan. Karena dengan menggunakan kualitas yang buruk seperti terpengaruh suhu atau kedaluwarsa juga bisa menyebabkan masalah rem blong tersebut.
Dalam beberapa kasus, kebiasaan menginjak pedal rem dalam jangka waktu yang panjang juga bisa menjadi penyebab rem blong. Karena gaya gesek yang terus dihasilkan akan tersimpan di kaliper rem dan menimbulkan panas.
Dengan demikian, ada baiknya sebagai pemilik kendaraan bermotor untuk selalu melakukan perawatan terutama pada bagian sistem pengereman seperti kampas rem, minyak rem, piston dan lainnya yang harus dicek secara berkala baik dilakukan sendiri atau dengan mengunjungi bengkel.
Meski sudah melakukan perawatan, musibah masih bisa datang kapan saja dan tak terelakkan. Oleh sebab itu, penting bagi para pengendara untuk memperhatikan sejumlah tips berikut ketika menghadapi masalah rem blong tersebut, seperti dilansir dari laman Nissan.
1. Menurunkan Gigi Secara Bertahap
Kecelakaan akibat rem blong biasanya terjadi saat kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi. Ketika hal tersebut terjadi, ada baiknya untuk segera turunkan gigi secara bertahap atau disebut dengan teknik pengereman mesin.
Putaran RPM (rotasi per menit) kemungkinan akan sangat tinggi ketika menurunkan gigi pada kondisi tersebut. Hal ini tidak menjadi masalah selama Anda menurunkannya secara perlahan.
2. Gunakan Rem Tangan
Saat sedang melakukan pengereman mesin, imbangi juga dengan rem tangan. Rem tangan dipercaya efektif sebagai langkah kedua untuk menurunkan kecepatan setelah menurunkan gigi.
Perlu diingat bahwa Anda harus turunkan gigi terlebih dahulu untuk memanfaatkan rem tangan agar tidak menyebabkan ban selip yang dapat membuat mobil terbalik.
3. Hindari Mematikan Mesin
Ketika mengetahui kendaraan Anda mengalami rem blong, hindari mematikan mesin. Pasalnya hal ini justru akan membuat Anda kesulitan untuk mengendalikan laju kendaraan.
Menepilah bila memungkinkan. Atau jika tidak, Anda bisa hentikan di mana kendaraan berada asalkan tanda darurat (hazard) pada mobil sudah dalam keadaan menyala.
4. Hindari Menginjak Pedal Gas
Jauhkan kaki dari pedal gas agar terhindar dari menginjaknya yang justru malah akan menambah kecepatan kendaraan Anda.
5. Guncang Pedal Rem
Dalam beberapa kasus, rem blong terjadi hanya sementara karena kesalahan pada sistem. Anda bisa mencoba untuk mengguncangkan pedel rem secara perlahan untuk memastikan sistem kembali bekerja.
6. Benturkan Kendaraan
Jika sejumlah trik yang dilakukan tidak bisa membuat kendaraan berhenti. Usaha terakhir yang dapat dilakukan adalah menabrakkanya ke sesuatu yang lunak.
Disarankan untuk memeresokkan mobil ke area berlumpur bila memungkinkan. Atau bisa juga pada pasir, pagar kayu atau hal lain yang aman untuk dibenturkan.