Menuju konten utama

Fotografer AP Ungkap Detik-Detik Penembakan Dubes Rusia

Foto Burhan Ozbilici yang menampilkan pelaku penembakan Dubes Rusia memenuhi halaman depan surat kabar terkemuka. Ia kemudian membeberikan kisahnya saat memotret peristiwa penembakan itu.

Fotografer AP Ungkap Detik-Detik Penembakan Dubes Rusia
Seorang aparat polisi Turki bernama Mevlut Mert Aydintas menembak mati Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov di Ankara. Foto/AP/Burhan Ozbilici

tirto.id - Burhan Ozbilici yang memotret seorang penembak Turki berdiri di sebelah tubuh duta besar Rusia berusaha mengungkapkan detik-detik penembakan tersebut. Ia juga membeberkan alasannya menghadiri acara tersebut meski sebenarnya tidak ditugaskan oleh kantor.

"Memutuskan untuk datang hanya karena itu searah jalan pulang dari kantor Ankara," tulis fotografer Associated Press tersebut sebagaimana dilansir Antara, Rabu (21/12/2016)

Foto Mevlut Mert Altintas bersama mayat duta besar yang dipotret Ozbilici kemudian memenuhi halaman depan surat kabar terkemuka di berbagai negara, termasuk The New York Times, The Wall StreetJournal, dan New York Post.

Dalam foto yang brutal namun sederhana itu, Altintas (22) seorang polisi Turki terlihat mengenakan setelan jas berwarna gelap sembari memegang pistol dan berteriak. Sementara itu, tubuh Andrei Karlov, target sekaligus duta besar Rusia untuk Turki, terlihat terbujur kaku di lantai. Sekitarnya terlihat putih dan steril, baik itu dinding maupun lantainya. Tidak terlihat ada bercak darah sedikit pun.

"Jangan lupakan Aleppo, jangan lupakan Aleppo. Mereka yang ambil bagian dalam nggak kejahatan ini akan terkena balasannya, satu demi satu," dia berteriak, seperti dilaporkan beberapa saat kemudian.

Video detik-detik sebelum penembakan menunjukkan Altintas tersembunyi di belakang Karlov di depan pameran yang berjudul “From Kainingrad to Kamchatka” atau “From the Eyes of Travelers". Altintas terlihat tenang. Dan saat Karlov berbicara, Altintas bergerak ke kanan. Altintas masih terlihat di dalam frame, dia kemudian mengeluarkan pistol kecil dari balik jasnya.

Kemudian dia menembak. Karlov yang ditembak beberapa kali pun jatuh. Para penonton yang ketakutan berlari untuk menyelamatkan diri, sebagian menemukan pelindung dan sisanya berlindung di balik meja. Namun Ozbilici berhasil memotret si pembunuh.

"Ini yang saya pikirkan saat itu, 'saya ada di sini'. Walaupun saya terkena tembakan dan terluka atau terbunuh, saya adalah seorang jurnalis. Saya harus mengerjakan pekerjaan saya. Saya bisa kabur tanpa memotret....Tapi saya tidak akan bisa memberi jawaban bagus jika orang-orang nanti bertanya: kenapa kau tidak memotretnya?” demikian Ozbilici mengungkapkan.

Meski redaksi media di seluruh negeri telah memangkas dana untuk bagian fotografi, jurnalis foto punya peran penting dalam pemberitaan konflik, mulai dari Irak hingga Suriah.

Matthew McDermott, jurnalis foto yang telah berkarir selama lebih dari 20 tahun dan telah meliput serangan 11 September hingga gempa bumi di Haiti pada 2005, mengatakan jurnalis foto punya satu kesamaan: mereka menyukai ketegangan.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN DUBES RUSIA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari