Menuju konten utama

Film Pengepungan di Bukit Duri Kapan Tayang dan Tentang Apa?

Pengepungan di Bukit Duri merupakan film yang lahir dari keresahan Joko Anwar terhadap isu-isu sosial di Indonesia. Seperti apa cerita selengkapnya?

Film Pengepungan di Bukit Duri Kapan Tayang dan Tentang Apa?
Pengepungan di bukit Duri. instagram/Joko Anwar

tirto.id - Pengepungan di Bukit Duri adalah film drama-thriller terbaru karya sutradara kenamaan Joko Anwar yang diproduksi oleh Come and See Pictures dan Amazon MGM Studios. Di tingkat internasional, film ini juga dikenal dengan judul The Siege at Thorn High.

Film ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah perfilman Asia Tenggara sebagai proyek kolaborasi perdana dengan studio besar Amazon MGM Studios.

Cerita berpusat pada Edwin, seorang guru pengganti yang diperankan oleh Morgan Oey. Ia ditugaskan mengajar di sebuah sekolah khusus yang menampung siswa-siswa bermasalah.

Namun, lebih dari sekadar mengajar, Edwin mendapati dirinya berada di lingkungan yang mengancam keselamatan jiwa, dimana para guru menjadi sasaran kekerasan dari murid-murid yang menolak disiplin dan otoritas.

Dengan balutan aksi intens dan ketegangan emosional yang konstan, film ini tak hanya menyuguhkan hiburan menegangkan, tetapi juga menyingkap berbagai isu sosial yang mencerminkan kondisi Indonesia masa kini, mulai dari keretakan sistem pendidikan dan kekacauan pemerintahan, hingga persoalan diskriminasi dan kebencian berbasis ras.

Selain Morgan Oey, deretan aktor dan aktris berbakat turut memperkuat nyawa film ini, antara lain Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Satine Zaneta sebagai Doti, serta Farandika yang memerankan karakter Jay.

Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri berlatarkan Kota Jakarta pada tahun 2047, dimana ketegangan sosial membara di jalanan. Kondisi ini diperparah dengan diskriminasi dan kebencian rasial yang menjalar tanpa terkendali.

Di tengah gejolak ini, seorang pria keturunan Tionghoa bernama Edwin (Morgan Oey) berjuang menepati janji terakhir kepada kakaknya untuk menemukan keponakan yang telah lama menghilang.

Edwin bukanlah seorang pahlawan. Ia hanyalah seorang guru pengganti yang menyusup ke dalam sistem pendidikan SMA Duri, sebuah sekolah terkenal sebagai tempat “buangan” bagi remaja-remaja bermasalah. Namun, pencariannya membawa dirinya ke tempat yang lebih berbahaya dari yang pernah ia bayangkan.

Di SMA Duri, Edwin menghadapi tantangan yang bukan hanya soal mengajar. Ia berhadapan dengan para siswa yang beringas, agresif, dan tidak segan menggunakan kekerasan sebagai alat untuk bertahan hidup.

Suasana sekolah selalu dipenuhi ketegangan, dan tak ada satu pun ruang yang benar-benar aman. Bersama Diana (Hana Pitrashata Malasan), seorang guru idealis yang masih bertahan di tengah kekacauan institusi pendidikan, Edwin perlahan menguak jaringan konflik yang menyelimuti sekolah tersebut dan petunjuk tentang keberadaan keponakannya.

Namun, ketenangan yang semu berubah menjadi mimpi buruk saat kerusuhan besar pecah di luar tembok sekolah. Kota dilanda kekacauan. Pemerintah lumpuh. Dan di dalam SMA Duri, benteng ketertiban terakhir pun hancur.

Ketika Edwin akhirnya menemukan keponakannya, keduanya justru terjebak di sekolah bersama para siswa brutal yang kini tidak hanya kehilangan kendali, tetapi juga mengincar nyawa mereka.

Sekolah berubah menjadi medan tempur. Lorong-lorong dipenuhi dengan jeritan, darah, dan pertarungan hidup-mati antara moralitas dan insting bertahan hidup.

Pengepungan di Bukit Duri tidak hanya menyuguhkan adegan aksi menegangkan dan atmosfer distopia yang memikat, tetapi juga menyelami dilema moral seorang pria biasa dalam situasi yang tak disangka-sangka.

Film ini menyorot bagaimana kebencian yang dibiarkan tumbuh dapat membentuk generasi penuh kemarahan dan bagaimana setitik harapan masih bisa menyala, bahkan di tempat tergelap sekalipun.

Dengan naskah yang kuat dan penyutradaraan Joko Anwar yang apik , film ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga perenungan mendalam tentang harga dari sebuah janji, batas keberanian manusia, rapuhnya sistem pendidikan, impotensi pemerintah, dan dampak nyata dari ketidakadilan sosial yang terus dipupuk.

Jadwal Tayang Pengepungan di Bukit Duri

Penayangan perdana film Pengepungan di Bukit Duri telah resmi digelar pada hari ini, Jumat, 11 April 2025, di Epicentrum XXI, Jakarta, dalam acara Gala Premier yang dihadiri sejumlah pemain dan tim produksi.

Adapun film ini dijadwalkan mulai tayang serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada Kamis, 17 April 2025.

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Film
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Wisnu Amri Hidayat & Febriyani Suryaningrum