tirto.id - Film Mandarin Romantis Our Times dirilis pada 2015 lalu. Film karya debut sutradara Yu Shan Chen (Frankie Chen) di dunia perfilman ini ditulis oleh Yung-Ting Tseng (Sabrina Tseng) dengan genre komedi romansa.
Film ini diperankan oleh Darren Wang dan Vivian Sung sebagai tokoh utama. Darren Wang memerankan seorang ketua geng sekolah bernama Hsu Tai-yu yang suka membuat keributan. Sementara Vivian Sung berperan sebagai Lin Truly, seorang gadis biasa yang lugu.
Film dengan durasi 2 jam 14 menit ini memikat penonton dan meraih penilaian 7,4/10 dari 4.431 penonton di situs IMDb. Bagaimana ceritanya?
Sinopsis Our Times
Alkisah Truly menyukai Ouyang Fei-Fan (Dino Lee), seorang siswa cerdas dan populer di sekolahnya. Pada suatu hari, Truly menerima sebuah surat berantai. Surat tersebut berisi perintah untuk meneruskan surat tersebut kepada banyak orang dan kutukan-kutukan apabila ia tidak melaksanakan perintah tersebut.
Ia lalu meneruskan surat tersebut kepada guru matematika karena sering memarahinya, Tao Min-min (Dewi Chien) karena dekat dengan Ouyang, dan yang terakhir kepada Hsu Tai-yu.
Sepulang sekolah, Hsu Tai-yu yang menemukan surat tersebut membacanya di jalan, tanpa menyadari ada sebuah mobil yang melaju ke arahnya. Nahas, ia tertabrak dan mengalami cedera.
Keesokan harinya, anak buah Hsu Tai-yu yang sedang melakukan patroli kedisiplinan menemukan bahwa Truly adalah sang pengirim surat berantai tersebut. Truly akhirnya digelandang menghadap bos mereka dan dijadikan ‘budak’ oleh Hsu Tai-yu.
Budak yang dimaksud oleh Tai-yu adalah orang yang mengerjakan tugas sekolahnya, membelikannya makan di kantin dan orang yang diajak bolos sekolah untuk bermain sepatu roda.
Hingga suatu hari Truly ketahuan membolos oleh guru kedisiplinan dan mendapat hukuman untuk membersihkan kolam renang sekolah. Di sana, ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Ouyang dan Min-min yang khawatir akan ketahuan oleh pihak sekolah tentang suatu hal.
Ia juga mendengar Ouyang berkata bahwa ia akan bertanggungjawab karena ia adalah ayahnya. Truly yang sadar mereka semakin mendekat di tempatnya menguping, berusaha sembunyi dengan menyelam di kolam renang.
Karena patah hati, ia tidak sadar telah lama berada di dalam air hingga tiba-tiba Tai-yu masuk ke kolam dan menyelamatkannya. Ketika keluar dari air, Truly terkejut melihat Tai-yu menangis. Ia mengira kalau Tai-yu juga patah hati karena mendengar pembicaraan Ouyang dan Min-min.
Mengetahui Tai-yu menyukai Min-min dan Truly menyukai Ouyang, mereka bekerja sama untuk memisahkan sang pujaan hati masing-masing. Namun, dalam perjalanannya, Tai-yu dan Truly justru menjadi teman dekat yang memahami satu sama lain.
Suatu hari, Truly tidak sengaja mendengar perkataan gurunya yang sedang memarahi Tai-yu di kantor. Gurunya mengatakan kekecewaannya kepada Tai-yu yang berkepribadian sangat buruk padahal ia sempat mengikuti olimpiade sains di masa SMP.
Truly lalu berusaha mengulik informasi dan menemukan fakta bahwa Tai-yu dulu bersekolah di SMP yang sama dengan Ouyang. Ia lalu bertanya kepada Ouyang dan memperoleh informasi bahwa mereka memang dulunya adalah teman dekat.
Ia bercerita bahwa suatu hari ia, Tai-yu dan satu orang temannya lagi bernama A Yuan pergi ke pantai sepulang sekolah. A Yuan lalu mengajak mereka bertaruh siapa yang bisa berenang paling jauh maka ialah pemenangnya. Tai-yu menyanggupinya sementara Ouyang hanya menjadi penonton.
Sayangnya A Yuan tenggelam dan Tai-yu menyalahkan dirinya atas kematian A Yuan. Setelah insiden tersebut, Tai-yu pindah sekolah dan mereka putus kontak.
Ketika bertemu lagi di SMA, Ouyang merasa bahwa Tai-yu bukanlah teman yang ia kenal dulu. Setelah mendengar cerita itu, Truly akhirnya mengerti bahwa penyebab Tai-yu menangis ketika menolongnya di kolam renang adalah karena trauma masa lalunya.
Ia lalu meminta Tai-yu bertemu untuk balapan sepatu roda dan siapa yang menang bisa mengajukan permintaan. Walaupun ia tahu kemampuannya kalah jauh dengan Tai-yu, Truly dengan percaya diri berusaha memenangkan balapan tersebut.
Setelah terjatuh hingga berdarah-darah, ia memenangkannya dan menyebutkan permintaannya kepada Tai-yu. Ia ingin Tai-yu kembali menjadi Tai-yu yang dulu.
Meskipun awalnya enggan, Tai-yu akhirnya menuruti permintaan Truly. Tai-yu berubah menjadi murid yang memperhatikan guru di kelas dan rajin belajar. Ia dan Truly juga semakin sering menghabiskan waktu bersama dengan belajar.
Tanpa disadari, waktu juga mengubah perasaan mereka. Tai-yu diam-diam sering memperhatikan perkataan Truly. Misalnya, ia ingat bahwa Truly mengidolakan Andy Lau dan memberinya gantungan kunci karikatur Andy Lau.
Ia juga mengatakan bahwa suatu hari ia akan meminta Andy Lau untuk bernyanyi di hadapan Truly. Meskipun demikian, kebersamaan mereka sayangnya harus berakhir ketika Tai-yu cedera lantaran dikeroyok.
Ketika di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa terdapat gumpalan darah di otaknya yang harus segera dioperasi. Gumpalan tersebut terbentuk saat ia terbentur aspal ketika sedang membaca surat berantai dari Truly dan semakin parah ketika ia sering terkena pukulan di bagian kepala ketika sedang berkelahi.
Ia absen sekolah dalam waktu yang cukup lama tanpa memberitahu Truly. Alasannya ia tidak ingin Truly menyalahkan dirinya sendiri. Ia juga melewatkan ujian sekolah dan hampir dikeluarkan karena ketahuan berkelahi lagi.
Orangtuanya akhirnya memutuskan untuk memindahkan Tai-yu ke Amerika. Truly baru mengetahui kepergian Tai-yu ketika Min-min menangisi kepergian Tai-yu.
Setelah sekian lama, akhirnya Truly memutuskan untuk melupakan Tai-yu. Ia punya pacar baru. Tapi pacar itu bukan idaman hatinya. Truly yang tidak tahan akhirnya meminta putus.
Ia lalu berusaha membahagiakan dirinya sendiri setelah terlepas dari kantor dan pacarnya dengan menonton konser idolanya, Andy Lau. Namun sayang ia kehabisan tiket.
Walaupun demikian, ia tetap datang ke area konser untuk berfoto dengan poster Andy Lau.
Saat sedang membeli minuman, tanpa sengaja ia bertemu Andy Lau. Truly gembira. Ia berfoto dan minta tanda tangan Andy Lau di bukunya dengan menuliskan ‘untuk Lin Truly’.
Andy berkata bahwa konsernya berjudul Truly Love You, mirip dengan namanya dan meminta Truly untuk hadir. Karena kehabisan tiket, Andy menuliskan nomor telepon stafnya dan berkata ia akan memberikan akses masuk untuk Truly.
Ternyata staf yang dimaksud adalah Tai-yu, yang menepati janjinya untuk membawa Andy Lau bernyanyi di hadapan Truly. Tai-yu jugalah yang memilih judul konser dan membuatnya mirip dengan nama sang pujaan hati.
Truly akhirnya berhasil menyaksikan idolanya bernyanyi di hadapannya sekaligus bertemu lagi dengan cinta pertamanya semasa SMA. Dan cerita pun selesai...
Penulis: Frizka Amalia Purnama
Editor: Agung DH