Menuju konten utama

Fenomena Jam 1 Siang Jadi Malam di Changsha China, Kok Bisa?

Beredar video viral di media sosial yang menunjukkan fenomena jam 1 siang jadi malam hari di Kota Changsa, China. Kenapa bisa terjadi?

Fenomena Jam 1 Siang Jadi Malam di Changsha China, Kok Bisa?
Kota Changsa. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Beredar video viral di media sosial yang menunjukkan fenomena langit aneh di Changsha China. Video-video tersebut menunjukkan fenomena jam 1 siang jadi malam di langit Changsa, China.

Beredarnya video itu membuat kehebohan di media sosial. Banyak orang bertanya-tanya, kenapa bisa siang hari begitu gelap di China?

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pusat Kota Changsa, di Hunan, China dalam keadaan gelap gulita. Video itu pertama kali ramai di TikTok, lalu menyebar ke platform lainnya seperti Instagram hingga X (dulu Twitter).

Berdasarkan video viral, tampak bangunan-bangunan dan kendaraan yang melintas Kota Changsa telah menyalakan lampu karena jalanan gelap seperti malam hari. Beberapa orang yang berlalu-lalang tampak terburu-buru sembari menutup kepalanya.

Hal yang membuat penonton terkejut adalah ketika perekam video menyatakan bahwa waktu saat video diambil. Perekam menyebut bahwa kondisi gelap gulita itu terjadi pada pukul 13.00 alias jam 1 siang.

Banyak orang menduga bahwa video tersebut hanya rekayasa perekam. Namun, tidak sedikit yang percaya bahwa video itu benar-benar terjadi di siang hari.

Sebagian warganet menilai bahwa kondisi gelap gulita terjadi karena polusi udara, namun ada juga yang menyebut bahwa situasi tersebut terjadi karena badai. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi di Changsa?

Alasan Jam 1 Siang jadi Malam di China

Video Kota Changsa mengalami fenomena jam 1 siang jadi malam hari adalah video benar dan bukan rekayasa. Video tersebut diambil pada akhir April 2024 saat Changsa dilanda badai besar.

Mengutip Asia Wire, saat badai di Kota Changsa terjadi, awan hitam tebal muncul di langit dan menghalangi cahaya matahari. Setelah itu, hujan lebat terjadi sepanjang hari, menyebabkan kegelapan terus berlanjut hingga sore.

Fenomena awan badai yang tebal di Kota Changsa memang kerap terjadi di China. Sebagian orang menjuluki fenomena tersebut sebagai black storm atau hujan hitam yang muncul akibat cuaca ekstrem.

Tahun ini, pemerintah China memang mengumumkan bahwa negaranya mengalami beberapa cuaca ekstrem di tahun ini. Hal ini menyusul Badan Meteorologi Tiongkok (CMA) yang merilis peringatan cuaca buruk tingkat menengah di minggu ketiga bulan April.

Berdasarkan peringatan tersebut, Provinsi Hunan, termasuk salah satu wilayah yang akan mengalami hujan lebat dan badai petir ekstrem April 2024. CMA juga memperingatkan adanya risiko hujan es dan angin kencang.

Peluang Kota Changsa mengalami fenomena hujan lebat yang dapat mengubah siang menjadi malam meningkat selama musim hujan. Mengutip China Discover, periode musim hujan di wilayah Changsa adalah saat pergantian musim semi ke musim panas, yaitu sekitar Maret hingga April.

Perlu diketahui bahwa fenomena siang jadi malam banyak dilaporkan di terjadi di Distrik Tianxin, Jalan Shaoshan Selatan. Area tersebut merupakan area ramai di Changsa yang penuh gedung-gedung tinggi dan area wisata.

Selain itu, fenomena serupa pernah dilaporkan di wilayah China lainnya, seperti Beijing dan Nanchang.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya