Menuju konten utama

Federasi Guru Sesalkan Soal Matematika UN Tidak Sesuai Kisi-kisi

"Seharusnya soal UN, baik UN berbasis komputer (UNBK) maupun kertas pensil (UNKP) harus benar-benar sesuai dengan uji coba dan kisi-kisi yang disampaikan jauh hari sebelum pelaksanaan UN."

Federasi Guru Sesalkan Soal Matematika UN Tidak Sesuai Kisi-kisi
Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan melihat contoh soal ujian pada layar komputer saat berkunjung ke SMP Negeri 3, Surabaya, Kamis (5/4/2018). ANTARA FOTO/Moch Asim

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim menyampaikan soal ujian nasional seharusnya tak jauh berbeda dengan uji coba maupun kisi-kisi yang telah disampaikan.

"Seharusnya soal UN, baik UN berbasis komputer (UNBK) maupun kertas pensil (UNKP) harus benar-benar sesuai dengan uji coba dan kisi-kisi yang disampaikan jauh hari sebelum pelaksanaan UN," ujar Salim di Jakarta, Jumat (13/4/2018) dilansir Antara.

Dia menjelaskan siswa banyak mengeluhkan soal UNBK 2018 matematika untuk tingkat SMA yang tidak sesuai dengan kisi-kisi dan soal uji coba.

Menurutnya, soal yang keluar juga tidak sesuai dengan cakupan materi di simulasi UN dan uji coba UN. Kemudian tidak sesuai kaidah penyusunan soal yang baik (pilihan jawaban diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya).

"Soal trigonometri banyak keluar enam soal padahal di kisi-kisi hanya dua soal," jelas dia.

Menurut Salim, hal itu dilakukan agar siswa tidak dibebani dua kali. Belajar sungguh-sungguh pada uji coba, namun soal yang keluar saat ujian tidak sesuai dengan uji coba.

Selain itu, terdapat keragaman jumlah soal isian singkat, sehingga setiap peserta ujian tidak mendapat jumlah yang sama, ada yang mendapat empat, lima, dan tiga soal isian.

Seorang peserta UN SMA, Andi Ainul, mengeluhkan soal matematika UNBK yang sulit dan tidak sesuai dengan saat uji coba maupun kisi-kisi.

"Soal matematika UNBK susah, parah banget. Beda jauh sama uji coba sebelumnya. Contoh soal yang kami belum pelajari, yakni cotangen, matriks pecahan. Ada soal yang salah jawabannya. Soalnya kurang kalimat penjelasannya. Jadi bingung harus diapakan. Kami sangat kecewa dengan soal ini. Kami saja yang di Jakarta susah mengerjakannya, apalagi teman-teman di daerah," keluh Andi.

Tidak hanya Andi, sejumlah peserta Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) juga mengeluhkan soal matematika. Mereka mengungkapkannya ke akun Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Peserta UN mengeluhkan soal UNBK yang tidak sesuai dengan pada saat uji coba dan kisi-kisi. Akun @_putrilee mengeluhkan soal UN Matematika yang menurutnya susah.

"Parah, soal UN MTK-nya susah banget, percuma belajar siang malam pagi sore nggak ada yang keluar."

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya mulai tahun ini mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau high order thinking skills (HOTS).

"Kami mulai berlakukan soal-soal yang dapat mendeteksi kemampuan siswa dengan menggunakan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau 'HOTS'," ujar Mendikbud.

Mendikbud menargetkan secara substantif meningkatkan kualitas dari UN tersebut dengan memasukkan soal HOTS tersebut.

"Soal seperti itu nantinya akan menjadi standar pelaksanaan UN hingga 2025. Dengan demikian, kita harapkan bisa mendeteksi kemampuan siswa-siswi kita," katanya.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemdibud, Muhamad Abduh, mengatakan soal UNBK Matematika yang dikeluhkan peserta UN sudah sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan.

"Dari perspektif kami, soal-soal yang diujikan sudah sesuai dengan kisi-kisi yang ditetapkan," ujar Abduh.

Sementara dari pihak siswa, lanjut Abduh, terlihat sebagai soal yang sulit dikerjakan. Padahal soal-soal yang ada di soal UN tersebut sudah sesuai dengan kisi-kisi soal UN yang diberikan.

Baca juga artikel terkait UNBK 2018

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani