Menuju konten utama

Jawaban Kemdikbud Terkait Sulitnya Soal Matematika UNBK 2018

Menurut Kemdikbud, soal-soal Matematika yang diberikan saat UNBK 2018 sudah sesuai dengan kisi-kisi yang ditetapkan.

Jawaban Kemdikbud Terkait Sulitnya Soal Matematika UNBK 2018
Pelajar Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Dr Sri Soedewi Masjchun Sofwan melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) SMP tahun 2017 di Jambi, Selasa (2/5). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

tirto.id - Soal mata pelajaran Matematika UNBK atau Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun ini dikeluhkan banyak siswa karena dianggap tidak sesuai dengan kisi-kisi. Namun klaim ini dibantah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Disebutkan bahwa soal ujian Matematika dalam UNBK 2018 ini sudah sesuai dengan prediksi yang diberikan.

"Dari perspektif kami, soal-soal yang diujikan sudah sesuai dengan kisi-kisi yang ditetapkan," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemdikbud Muhamad Abduh di Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Sayangnya dari pihak siswa, ia menambahkan, terlihat sebagai soal yang sulit dikerjakan. Padahal soal-soal yang ada di soal UN tersebut sudah sesuai dengan kisi-kisi soal ujian nasional (UN) yang diberikan.

Mulai tahun ini, Kemdikbud mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi (high order thinking skills/HOTS) pada UN 2018. Dengan memasukkan soal HOTS, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari UN.

Soal seperti itu, Abduh menjelaskan, nantinya akan menjadi standar pelaksanaan UN sampai 2025 sehingga dapat mendeteksi kemampuan siswa.

"Untuk tahun ini, baru 10 persen dari jumlah soal untuk yang memerlukan daya nalar tinggi," katanya melanjutkan.

Pemberlakuan soal dengan daya nalar tinggi tersebut, menuai protes dari peserta UN tingkat SMA. Mereka beramai-ramai menyerbu akun Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (@muhadjir_effendy) untuk melayangkan protes.

Akun @alessaky misalnya menulis "Bapak, tolong dong buat klarifikasi atau angkat bicara mengenai pembuatan soal UN Matematika SMA yang tidak sesuai kisi-kisi itu. Kami butuh penjelasan apa maksud dari hal tersebut."

Akun Instagram pustekkom_kemdikbud juga tak lepas dari protes peserta UN yang mengeluhkan soal yang tidak sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan.

"Materi yang saya pelajari dari kisi-kisi dan simulasi banyak gak keluar, soal hidrolisis aja cuma satu," demikian yang ditulis akun @dzakii29.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga menyatakan soal ujian Matematika terlalu sulit dan tidak sesuai kisi-kisi. Temuan FSGI itu merupakan hasil penelitian pada hari kedua sampai keempat UNBK SMA, baik di Jakarta maupun daerah lainnya.

"Keluhan dan laporan atas sulitnya soal Matematika ini juga disampaikan oleh siswa di laman komentar akun resmi Kemendikbud di media sosial Instagram dan telah tersebar di Twitter dan Facebook," kata Slamet Maryanto guru Matematika yang juga pengurus FSGI di Jakarta pada Kamis (12/4/2018).

Slamet menjelaskan soal Trigonometri banyak keluar sejumlah enam soal, sementara di kisi-kisi hanya dua soal. Selain itu, soal isian singkat banyak soal yang tidak sama, ada yang empat ada yang lima ada yang tiga.

Andi Ainul siswa Kelas XII IPS di salah satu sekolah di Jakarta, membenarkan hal itu. Ia mencontoh soal yang belum dipelajari, seperti cotangen, matriks pecahan. Selain itu, Andi juga menuturkan terdapat soal yang salah pilihan jawabannya.

"Kami sangat kecewa dengan soal ini. Kami saja yang di Jakarta susah mengerjakannya, apalagi teman-teman di daerah. Semoga ke depan tidak terulang lagi. Kami hanya berdoa nilai UNBK kami tetap bagus," kata Andi.

Baca juga artikel terkait UNBK 2018

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari