tirto.id - Interaksi desa dengan kota terjadi karena adanya faktor pendorong dan penarik yang memicu hubungan timbal-balik di antara kedua wilayah tersebut. Dampak interaksi desa-kota pun timbul dalam bentuk positif maupun negatif.
Mengutip ulasan berjudul "Geografi Desa dan Pengertian Desa" karya Dilahur dalam Jurnal Forum Geografi (No. 14-15, Th. VII, 1994), pendekatan wilayah dalam geografi didasari oleh konsep areal differentiation. Konsep ini menyatakan interaksi antar-wilayah yang berbeda akan selalu berkembang ketika ada perbedaan karakteristik.
Teori ini berawal pula dari kajian Edward Ullman yang dirilis pada dekade 1940 dan 50-an tentang ketergantungan antar-kota. Kemudian Andrew J. Krmenec dan Adrian Esparza melalui artikel di Jurnal Geographical Analysis (Vol. 25, No. 4, 1993) menerangkan, Ullman telah mengidentifikasi 3 faktor yang memengaruhi interaksi wilayah, yakni complementarity, transferability, dan intervening opportunity.
Faktor complementary merujuk pada hubungan antar-wilayah yang saling melengkapi karena terdapat perbedaan ketersediaan dan kualitas sumber daya alam maupun manusia. Saat ada daerah pemasok yang mengalami surplus barang, sementara area lain yang kekurangan menjadi penerima suplai, interaksi antar-wilayah terjadi.
Berikutnya, faktor transferability, yakni kemudahan proses perpindahan manusia, barang, dan informasi, dari satu wilayah pemasok ke wilayah lain yang membutuhkan. Proses ini dipengaruhi oleh jarak dan biaya maupun sarana transportasi.
Adapun faktor intervening opportunity adalah peluang intervensi dari pihak ketiga. Contohnya, interaksi antara 2 wilayah yang cukup jauh jaraknya bisa berhenti ketika ada suplai barang dari daerah yang lebih dekat.
Faktor Pendorong dan Penarik Interaksi Desa dan Kota
Tiga faktor di atas menunjukkan bahwa interaksi ruang (interaksi wilayah) merupakan sebuah proses dan tidak bersifat stagnan. Maka, interaksi desa dan kota pun merupakan proses yang dapat berubah dari masa ke masa.
Adapun faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota terbagi menjadi 2 kategori, yakni faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong berkaitan dengan kondisi yang memicu perpindahan orang atau barang dari kota ke desa, sementara faktor penarik kebalikannya.
Faktor Pendorong Interaksi Desa dan Kota
Perincian faktor pendorong interaksi desa dan kota, sesuai penjelasan di Modul Geografi Kelas XII KD 3.2 dan 4.2 (2020) terbitan Kemdikbud, adalah sebagai berikut.- Polusi, kemacetan, kriminalitas, tidak adanya ruang terbuka hijau, sehingga penduduk tidak nyaman.
- Lokasi tidak sesuai lagi untuk kegiatan industri, sehingga pindah ke pinggiran kota yang lalu lintasnya lebih lancar dan penduduknya belum padat.
- Harga tanah mahal, pajak tinggi, dan jumlah penduduk semakin banyak.
- Ketidakpuasan orang terhadap fungsi ruang, hingga permukiman sempit, padat, dan tidak sehat.
- Fasilitas umum tidak memadai, tidak lengkap, dan cenderung membahayakan pengguna.
Faktor Penarik Interaksi Desa dan Kota
Merujuk pada sumber yang sama, faktor penarik interaksi desa dan kota mencakup beberapa kondisi berikut.- Lokasi dekat dengan pusat kota yang dinilai lebih strategis bagi kegiatan industri
- Terdapat kegiatan bisnis dengan kemudahan aksesibilitas
- Ada fasilitas umum lebih memadai untuk olahraga, hiburan, seni budaya yang dapat dikunjungi penduduk
- Orang merasa lebih bangga tinggal dekat pusat kegiatan perdagangan atau ekonomi.
Dampak Positif Interaksi Desa-Kota
Perkembangan dan pertumbuhan desa maupun kota yang pesat, perluasan jaringan jalan penghubung desa-kota, serta peningkatan kebutuhan masyarakat desa ataupun kota, mendorong interaksi wilayah lebih intensif. Namun, interaksi desa dengan kota, juga menimbulkan kenyataan, gejala, kenampakan, dan masalah baru dalam wujud tertentu.
Dengan kata lain, perbedaan desa dan kota dari segi fisiografis, sosial, ekonomi, hingga budaya pemicu terjadinya interaksi pun menimbulkan dampak. Berbagai interaksi yang muncul di sejumlah sektor menghasilkan dampak positif tertentu bagi kedua wilayah.
Dampak Positif Interaksi Desa-Kota Bagi Desa
Apa saja dampak positif akibat interaksi desa-kota? Dampak positif interaksi desa dan kota bagi desa adalah meningkatnya taraf pendidikan. Selain itu, terdapat pula pengaruh positif lain yang dapat dipantau melalui daftar berikut.- Meningkatnya taraf Pendidikan
- Informasi dan komunikasi lebih mudah diterima oleh masyarakat
- Pembangunan infrastruktur di desa meningkat sehingga memudahkan aksesibilitas
- Meningkatnya kesejahteraan penduduk desa akibat semakin meratanya pembangunan
- Berkembangnya organisasi di desa yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Dampak Positif Interaksi Desa-Kota Bagi Kota
Apa saja dampak positif interaksi desa-kota bagi kota? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dapat dipantau poin-poin pengaruh positif berikut.- Tercukupinya kebutuhan pangan bagi penduduk kota berkat suplai barang dari desa
- Jumlah tenaga kerja di kota bertambah banyak dan melimpah berkat suplai orang dari desa
- Produk-produk kota dapat dipasarkan di desa
- Peluang untuk berwirausaha bagi warga kota semakin luas.
Dampak Negatif Interaksi Desa-Kota
Hubungan timbal balik di antara 2 kawasan atau lebih yang saling memengaruhi bisa menimbulkan dampak negatif juga. Dampak negatif interaksi desa dan kota bagi desa adalah lunturnya orientasi petani sebagai mata pencaharian.
Sementara dampak negatif interaksi desa-kota bagi kota adalah munculnya permasalahan kemiskinan. Beberapa kasus ditimbulkan akibat penduduk desa yang pindah ke kota tak punya keahlian.
Dampak Negatif Interaksi Desa-Kota Bagi Desa
Selain modernisasi yang bisa menghilangkan orientasi petani sebagai mata pencaharian masyarakat, dampak interaksi desa-kota bagi desa yang lain mencakup poin berikut.- Modernisasi dari pengaruh kota dapat melunturkan orientasi petani sebagai mata pencaharian
- Siaran televisi dapat memengaruhi sikap masyarakat desa untuk hidup konsumtif
- Tenaga muda di desa lebih tertarik bekerja di kota daripada menjadi petani
- Tata cara dan pola hidup masyarakat kota cenderung mengubah masyarakat desa
- Pencemaran lingkungan, meningkatnya pengangguran, pembangunan tidak terkendali, berkurangnya bahan pangan, dan lainnya.
Dampak Negatif Interaksi Desa-Kota Bagi Kota
Bukan hanya desa, dampak interaksi desa-kota juga terjadi pada sejumlah bidang kehidupan di kota berikut.- Penduduk desa yang datang ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan (semisal kemiskinan)
- Penduduk berpendapatan rendah semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup
- Nilai lahan di kota mahal, warga yang tidak mampu terpaksa menggunakan lahan yang tidak layak huni
- Terjadinya degradasi lingkungan karena pembangunan yang tidak terkendali.
Peran Desa dan Kota dalam Interaksi Wilayah
Perkembangan dan pertumbuhan suatu daerah berkaitan erat dengan interaksi dua wilayah atau lebih. Interaksi tersebut akan menimbulkan suatu tatanan baru yang dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, pemusatan pebanguan di wilayah perkotaan, juga jaringan transportasi.
Interaksi ini terjadi karena adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa dan kota. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis dan cara pengelolaannya. Maka itu, kota dan desa memiliki peran berbeda dalam proses interaksi antara dua jenis wilayah itu.
Peran Desa dalam Interaksi Wilayah Desa-Kota
Berikut ini daftar peran desa dalam interaksi desa dan kota.- Sebagai penghasil bahan baku untuk kegiatan di kota
- Sebagai penyedia tenaga kerja yang dibutuhkan di kota
- Lokasi destinasi tujuan pemasaran hasil produksi industri di kota
- Sebagai tempat tujuan untuk wisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat kota.
Peran Kota dalam Interaksi Wilayah Desa-Kota
Berikut ini daftar peran kota dalam interaksi desa dan kota.- Sebagai pusat pendidikan yang dibutuhkan masyarakat desa
- Sebagai pemasok barang-barang industri yang dibutuhkan di desa
- Sebagai pusat pemerintahan, berbagai kebijakan yang diambil dapat mempengaruhi pembangunan desa
- Sebagai pusat informasi dan perkembangan teknologi yang hasilnya dibutuhkan oleh desa.
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Yuda Prinada