tirto.id - Stigma emosional dan pemegang urusan domestik sampai saat ini masih disematkan untuk perempuan. Walaupun dunia sudah modern, mitos ini sangat dominan dan dipercaya oleh sebagian besar kalangan. Ketahuilah, perempuan tak selemah mitos-mitos yang telah disematkan. Berikut adalah mitos perempuan dan fakta sebenarnya.
Mitos: tempat perempuan adalah di rumah ranah domestik, bukan publik
Faktanya, dilansir dari laman Wider Oportunities for Women, tahun 2009 ada 46,8 persen pekerja perempuan. Sedangkan 59,2 persen perempuan sedang bekerja dan mencari pekerjaan. Perempuan juga diproyeksikan dalam memperhitungkan peningkatan angkatan kerja yakni 51,2 persen antara tahun 2008-2018. Mayoritas perempuan bekerja karena kebutuhan ekonomi , untuk membantu keluarga, dan pekerjaan nontradisional untuk mendukung diri sendiri.
Mitos: perempuan yang bekerja membuat laki-laki sulit berkonsentrasi
Faktanya, perempuan yang bekerja memang karena memenuhi kriteria. Pembahasan ini akan cukup panjang, inilah kenapa banyak terjadi pelecehan seksual di lingkungan kerja karena perempuan dianggap sebagai objek. Masalah yang harus dihentikan adalah perilaku dan kebiasaan melecehkan perempuan bukan jalan masuk perempuan di ranah pekerjaan nontradisional.
Mitos: perempuan akan meninggalkan pekerjaan ketika menikah dan punya anak
Faktanya, pada tahun 2009, 71,4 persen perempuan di AS yang memiliki anak di bawah 18 tahun berpartisipasi dalam angkatan kerja sipil. Data sensus menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan dalam status pekerjaan antara perempuan yang memiliki anak dan perempuan pekerja yang sudah berumah tangga.
Mitos: perempuan lebih emosional saat datang bulan
Faktanya, belum ada penelitian yang secara konsisten menjelaskannya. Namun, ada benarnya karena pengaruh hormon estrogen pada perempuan yang sedang menstruasi kadang tidak stabil. Selain itu, kram perut yang dialami perempuan saat menstruasi membuat cemas dan mudah tersulut emosi.
Mitos: perempuan tidak memiliki hormon testosteron
Faktanya, di tubuh manusia memiliki bermacam-macam kelenjar yang menghasilkan hormon. Hormon tersebut membantu dalam melakukan metabolisme, perkembangan, dan pertumbuhan tubuh. Pada perempuan terdapat sel ovarium yang menghasilkan tiga hormon penting, yakni hormon estrogen, hormon progesterone, dan hormon relaksin. Sementara pada laki-laki terdapat sel testis yang menghasilkan hormon reproduksi, seperti hormon testosteron.
Meski begitu, perempuan pun memiliki hormon testosteron. Walau pada tubuh perempuan tidak memproduksi testosteron sebanyak laki-laki, tetapi hormon ini tetap memiliki andil bagi seorang perempuan. Pada perempuan, hormon testosteron berfungsi untuk meningkatkan gairah seksual (libido), meningkatkan fungsi imun, hingga melindungi dari kemungkinan terkena osteoporosis.
Mitos: harus istirahat total hingga satu bulan setelah melahirkan
Faktanya, ibu baru yang baru saja melahirkan memang butuh istirahat cukup. Setidaknya butuh waktu 2 hari untuk istirahat penuh. Tetapi penting juga bangun dari tempat tidur untuk berjalan. Hal itu untuk menghindari gumpalan darah yang berbahaya.
Mitos: mual saat hamil akan berpengaruh pada kondisi bayi
Faktanya, mual dan muntah adalah kondisi umum yang dialami oleh 85 persen perempuan hamil. Mual yang biasanya dirasakan pada pagi hari ini dikenal dengan morning sickness. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester pertama (0-12 minggu) selama 4-9 minggu kehamilan, dan terparah selama 7-12 minggu kehamilan. Mual yang dialami ibu hamil tidak mempengaruhi kondisi perkembangan bayi.
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Alexander Haryanto