tirto.id - Menstruasi adalah proses keluarnya darah kotor dari vagina perempuan yang merupakan siklus bulanan dan rutin. Siklus ini terjadi karena proses reproduksi wanita sekaligus untuk menandakan kesiapan terhadap kehamilan. Menstruasi merupakan proses meluruhnya indung telur yang tidak dibuahi.
Setiap bulannya, wanita akan mengalami penebalan dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Apabila telut yang dihasilkan itu dibuahi, maka akan terjadi kehamilan. Namun, bila tidak terjadi pembuahan endometrium, maka akan mengalami peluruhan dan keluar bersama darah melalui vagina.
Siklus menstruasi wanita umumnya terjadi setiap 28 hari dalam kurun waktu selama dua hingga satu minggu. Namun, siklus tersebut bisa saja berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, hal tersebut dikarenakan siklus menstruasi pada seorang wanita juga tergantung pada berbagai hormon yang mengaturnya, baik yang dihasilkan oleh organ reproduksi maupun kelenjar lain.
Beberapa hormon yang terlibat adalah GnRH (gonadotropin relasing hormone), FSH (folicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), estrogen, dan progesteron. Selain itu, struktur otak yang sering disebut hipotalamus dan kelenjar hipofisis juga dapat mengendalikan siklus menstruasi.
Selama siklus menstruasi, wanita seringkali mengalami gangguan yang dirasakan pada saat menstruasi. Salah satu gangguan yang sering terjadi yaitu Amenorea. Amenorea merupakan istilah medis untuk menunjukan tidak terjadinya siklus menstruasi, biasanya satu atau lebih periode menstruasi yang terlewat.
Amenorea kerap kali dialami oleh wanita yang baru saja mengalami menstruasi pertamanya pada usia 15 tahun. Biasanya mereka akan mengalami amenorea setidaknya tiga periode berturut-turut yang terjadi dengan alami atau diakibatkan oleh penyakit dan konsumsi obat tertentu.
Menurut Better Health Channel kelainan Amenorea dibagi menjadi dua kategori:
1. Amenorea Primer
Amenorea primer biasanya dialami oleh mereka yang menstruasi pertama pada usia 14 tahun. Amenorea primer yang dialami sejatinya tidak memiliki tanda-tanda atau karakteristik seksual lainnya (seperti pertumbuhan payudara dan tumbuh rambut pada kemaluan).
2. Amenorea Sekunder
Amenorea sekunder merupakan kelainan menstruasi yang terjadi ketika haid berhenti sekitar tiga bulan atau lebih. Kelainan ini bisa dialami oleh siapa saja pada usia menstruasi berapa pun. Hal ini bisa terjadi karena siklus produksi yang berubah atau adanya kelainan hormon yang sedang terjadi dalam tubuh yang menyebabkan proses reproduksi menjadi tersendat.
Kedua jenis kelainan amenorea juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti yang dilansir dari Queensland Government penyebab Amenorea terjadi karena:
- Hipotalamus:
Hipotalamus menjadi salah satu penyebab terjadinya amenorea karena gangguan makan, latihan atau olahraga yang berlebihan, tingkat tinggi stres fisik atau mental yang berkepanjangan, penyakit tumor otak, pemulihan setelah terjadi operasi otak atau cedera.
- Hipofisis Anterior
Salah satu penyebab amenorea bisa juga disebabkan oleh gangguan Hipofisis Anterior karena adanya tumor hipofisis (prolaktinoma), masa pemulihan setelah operasi otak atau cedera, dan juga karena adanya penyakit metabolik seperti hemokromatosis.
- Indung telur
Kelainan indung telur juga bisa menjadi penyebab Anda mengalami amenorea. Indung telur merupakan kelainan genetik yang terjadi karena fungsi ovarium normal yang tidak normal. Kelainan ini dapat membuat kegagalan ovarium bekerja hingga menghasilkan telur prematur. Selain itu kelainan ini juga dapat menyebabkan 'menopause' pada usia dini dan juga dapat menimbulkan sindrom ovarium polikistik.
- Rahim
Selain kelainan indung telur, rahim wanita juga berperan dalam proses menstruasi. Rahim yang mengalami kelainan biasanya akan membuat siklus menstruasi wanita menjadi terganggu. Kondisi rahim yang dalam keadaan hamil juga secara otomatis dalam memutus proses menstruasi karena adanya kinerja rahim yang melindungi perkembangan telur yang berhasil dibuahi. Kelainan pada uterus yang abnormal atau kekurangan uterus juga dapat menganggu siklus menstruasi.
- Abnormalitas saluran keluar
Penyebab lain terjadinya amenorea yaitu adanya kelainan pada saluran keluar. Kelainan ini akan membuat selaput dara imperforata menyebabkan obstruksi dengan ditandai dengan aliran darah keluar vagina. Selain itu, kelainan ini juga dapat membuat septum vagina transversal dapat berada di mana saja di sepanjang saluran antara cincin himen dan serviks, kelainan ini juga dapat terjadi karena gangguan lain seperti vagina atau serviks.
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Alexander Haryanto