tirto.id - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai riset yang dilakukan tim pemerintahan Joko Widodo tak kuat dalam memilih Pulau Kalimantan sebagai Ibu Kota, menggantikan Kota Jakarta.
Menurut Fahri, di era digital saat ini sudah seharusnya tak lagi memikirkan ruang dan waktu. Bila memang ingin memindahkan pusat pemerintahan, seharusnya bisa mengambil wilayah pesisir Jakarta ketimbang jauh-jauh ke Pulau Kalimantan.
"Yang meriset itu yang tidak kuat. Ini kan abad 21. Ruang dan waktu sudah mati, semua sudah digital. Kok kita bicara space lagi? Pakai space di pesisir Jakarta itu saja lebih bagus. Lebih dekat kok. Tidak membuat confuse kita sebagai bangsa Indonesia," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019).
Fahri juga mengaku telah membaca kajian yang dilakukan pemerintah, namun menurutnya kajian tersebut tidak terlalu dalam.
Menurut, Fahri seharusnya Jokowi diberikan masukan yang baik dan tidak asal-asalan dalam memindahkan ibukota dari Jakarta.
"Menteri-menterinya ini nggak kuat ngomongnya. Saya sudah baca risetnya. Saya sudah baca itu risetnya Bappenas dangkal betul," kata dia.
Jokowi menegaskan lagi keinginannya memindahkan Ibu Kota Jakarta ke Pulau Kalimantan dalam pidato HUT ke-74 Kemerdekaan RI di gedung DPR-MPR RI.
Namun demikian, lokasi Ibu Kota belum ditentukan meski sudah menyebut lokasinya berada di Pulau Kalimantan.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali