tirto.id - Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara soal tiket FIFA Matchday Indonesia kontra Argentina ludes. Erick mengakui bahwa harga tiket Indonesia lawan Argentina lebih murah daripada tiket Tiongkok lawan Argentina di masa lalu. Akan tetapi, Erick mengatakan bahwa tiket masih akan dijual di hari-hari berikutnya.
"Kita sudah buktikan, harga tiket Argentina di Indonesia itu jauh lebih murah dari yang ada di Cina, jauh lebih murah dan alhamdulillah kalau kita lihat hari ini dalam waktu 9 menit, itu 20 ribu tiket terjual langsung. Besok akan ada lagi 20 ribu tiket lagi, besoknya lagi ada 20 ribu tiket lagi," kata Erick Thohir usai mendampingi atlet Timnas Sepakbola U-22 di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Erick mengatakan, tiket masih ada yang sisa dari tiket yang dijual. Tiket tersebut diserahkan kepada sejumlah sponsor. Hal ini dilakukan Erick demi kepentingan pertandingan olahraga kelas dunia.
"Memang ada pertanyaan, ke mana sisanya tiket? Kan ada sponsor, ada sponsor dari swasta, dari TV dari BUMN yang tentu saya pastikan pemasukannya lebih besar dari swasta, bukan dari BUMN," kata Erick.
"Ini sudah saya laporkan secara terbuka sejak awal bahwa ini bagian juga bagaimana kita mendidik masyarakat indonesia apresiasi kepada pertandingan olahraga kelas dunia," tutur Erick.
Di saat yang sama, Erick menjelaskan soal Presiden Jokowi yang belum memegang tiket. Ia menilai soal tidak punya tiket pertandingan Indonesia-Argentina adalah wewenang Jokowi, tetapi pria yang juga Menteri BUMN itu yakin Presiden peduli dengan olahraga dan akan hadir.
"Saya yakin beliau punya peduli yang tinggi kepada olahraga, tentu kami berharap Bapak Presiden datang menonton pertandingannya 19 Juni jam 7.30, tempat sudah disediakan," kata Erick.
Erick pun mengatakan, PSSI punya wewenang untuk mengundang. Akan tetapi, ternyata banyak klub dan voter memilih membeli tiket.
"Artinya apa? Inilah jangan kita memanjakan ketika ada pertandingan besar semuanya minta-minta. Karena ini bagian mendidik, apresiasi masyarakat kepada sepak bola dan mendidik PSSI untuk bisa mendapatkan dananya sendiri, tidak terus bergantung kepada orang seperti ini (tangan minta-minta). PSSI harus berdiri tegak," pungkas Erick.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri